Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CEO: Pertumbuhan Produksi Bitcoin dan Strategi Modal Pandu Marathon Digital

        CEO: Pertumbuhan Produksi Bitcoin dan Strategi Modal Pandu Marathon Digital Kredit Foto: Unsplash/Jonathan Borba
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Marathon Digital Holdings, Fred Thiel mengungkapkan bahwa kombinasi lebih banyak hash rate datang dari pabrik penambangan dan pendekatan perlindungan harga yang membentengi pertambangan Bitcoin perusahaan Marathon Digital Holdings melalui pasar bearish.

        Dilansir dari laman Cointelegraph pada Senin (22/5/2023), dalam wawancara eksklusif selama konferensi Bitcoin 2023 di Miami, Amerika Serikat (AS), Thiel mengungkapkan strategi di balik performa Marathon pada kuartal pertama 2023, ketika perusahaan mengurangi kerugian bersihnya dari US$12,9 juta atau Rp 192 miliar (US$0,12 atau Rp1.788 per saham) dari Q1 2022 menjadi US$7,2 juta atau Rp10 miliar (US$0,05 atau Rp745 per saham) tahun ini.

        Marathon mengimbangi harga Bitcoin yang lebih rendah dengan peningkatan produksi. Hal tersebut melaporkan rekor triwulanan 2.195 BTC yang ditambang selama tiga bulan pertama tahun ini, bernilai lebih dari US$60 juta atau Rp 893 miliar pada saat penulisan. 

        Baca Juga: Kandidat Presiden AS Vivek Ramaswamy Terima Bitcoin untuk Sumbangan Kampanyenya

        “Kami sekarang beroperasi pada tingkat hash 14,0 [exhash/detik (EH/s)], yang dua kali lebih banyak dari posisi kami pada akhir tahun lalu,” ungkap Thiel tentang peningkatan produksi sebesar 74%, yang mengeklaim Marathon harus mencapai tingkat hash 23,0 EH/s dalam beberapa bulan mendatang.

        Musim jatuhnya nilai mata uang kripto secara berkepanjangan (crypto winter) tahun lalu menambah tekanan pada perusahaan penambangan Bitcoin.

        Pada Desember lalu, Core Scientific mengajukan kebangkrutan Bab 11 dalam UU Kepailitan AS, sedangkan Greenridge menerima bantuan restrukturisasi utang senilai US$74 juta atau Rp 1triliun dari New York Digital Investment Group untuk bertahan di tengah penurunan nilai Bitcoin.

        Meskipun harga Bitcoin juga memengaruhi hasil kuartalan perusahaan, Marathon berhasil mengurangi utangnya pada Maret lalu di tengah runtuhnya bank-bank di AS.

        Perusahaan penambangan ini melunasi pinjaman berjangka dengan Silvergate Bank, membebaskan 3.132 Bitcoin yang disimpan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Saat itu, Marathon mengatakan langkah tersebut akan menghilangkan utang senilai US$50 juta atau Rp 744 miliar dan mengurangi biaya pinjaman tahunan sebesar US$5 juta atau Rp74 miliar.

        Strategi Marathon juga mencakup upaya untuk melindungi aset dari penurunan pasar. Menurut Thiel, Marathon mengerahkan modal terkumpul dalam beberapa tahun terakhir dengan membeli rig-rig di puncak pasar dengan perlindungan harga dan mengikat utangnya dengan nilai Bitcoin.

        "Saat harga turun di pasar, harga kami disesuaikan sepenuhnya. Artinya, pertama-tama kami melihat teknologi terbaru, berarti armada kami akan menjadi armada yang paling hemat energi di industri. Armada rata-rata di seluruh industri adalah sekitar 43,44 joule per terahash. Armada kami berada di 24 joule per terahash, jadi hampir separuh energi."

        Marathon juga berinvestasi dalam kemitraan asing. Pada awal Mei, perusahaan tersebut mengumumkan usaha patungan (joint-venture) dengan perusahaan infrastruktur aset digital Zero Two untuk membuat fasilitas penambangan Bitcoin berskala besar di Abu Dhabi, dengan menggabungkan dua lokasi penambangan untuk kapasitas 250 megawatt.

        Abu Dhabi dipilih karena pasar energinya yang asimetris. Kondisinya, kapasitas energi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan musim panas tidak dimanfaatkan selama musim dingin, ujar Thiel.

        “Mereka tidak perlu mendanai pundi-pundi pemerintah untuk mensubsidi listrik, karena sekarang Bitcoin akan mensubsidi itu.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: