Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terlalu Patuh Hingga Diasuh Jokowi, Ganjar Pranowo Cuma Wayang Megawati: Dia Kehilangan Wibawanya...

        Terlalu Patuh Hingga Diasuh Jokowi, Ganjar Pranowo Cuma Wayang Megawati: Dia Kehilangan Wibawanya... Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyoroti majunya Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

        Dirinya mengatakan bahwa politikus senior tersebut seperti sudah kehilangan wibawanya semenjak direstui oleh Megawati Soekarnoputri.

        Baca Juga: Macam Kritik Blusukan Jokowi, Nyelekitnya Ucapan Anies Baswedan: Tanpa Kamera, Saya Dengar Keluhan Rakyat

        Hal tersebut terlihat dari sejumlah manuver yang dilakukan oleh dirinya, Ganjar hanya patuh kepada perintah dari partainya, sebatas petugas partai.

        Tak hanya itu, Dedi juga menyayangkan bagaimana gubernur ini terlihat seperti diasuh terlalu sering oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        "Ganjar kehilangan wibawa ketokohan dalam proses pengusungannya karena terlalu dalamnya keterlibatan Jokowi dalam menentukan pencapresan Ganjar sehingga Ganjar hanya dianggap sebatas wayang, tidak memiliki keputusan kecuali hanya patuh dan tunduk pada instruksi Jokowi atau Megawati," ujar Dedi dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Senin (22/5/2023).

        Karena itu, Dedi menilai kehilangan tokoh kewibawaan ini yang memungkinkan jadi alasan relawan Jokowi tidak mendukung Ganjar, justru mendukung Prabowo. Manuver yang dilakukan relawan Jokowi ini terbaru dilakukan oleh Relawan Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) menyusul relawan Jokowi Mania yang lebih awal meninggalkan Ganjar.

        Baca Juga: Dilema Hingga Dua Kaki, Manuver Politik Jokowi Dikuliti: Dia Sedang Ditekan PDIP

        "Ada dua hal memungkinkan sedang terjadi, pertama: relawan Jokowi tidak terakomodasi oleh PDIP dalam pengusungan Ganjar, atau Ganjar kehilangan wibawa ketokohan dalam proses pengusungannya," ujarnya.

        Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini melanjutkan, hal ini berbeda dengan Anies Baswedan yang didukung koalisi KPP, yakni Nasden, PKS, dan Demokrat. Meski diusung koalisi yang terhitung masih baru, ketiga partai ini memberikan keleluasaan kepada Anies untuk menjaga ketokohannya.

        Baca Juga: Efek NasDem Dikerjai, Elite Politik Disarankan Tak Menentang Kemauan Jokowi: Sebaiknya Dukung Capres Istana...

        "Faktanya Anies tetap mandiri dan ketokohannya terjaga. Hal ini misalnya ia diberi keleluasaan menentukan cawapres, termasuk secara langsung mengendalikan tim kecil koalisi, bahkan tidak ada ketua umum partai yang dikesankan mendikte Anies," ujarnya.

        Baca Juga: Beraninya Cuma Adu Retorika Demi Menjadi Next Jokowi, Anies Baswedan Disoroti: Dia Presiden, Hancur Indonesia!

        Kondisi tersebut, kata dia, berbeda dengan Ganjar yang sejak awal dideklarasikan sebagai petugas partai oleh PDIP sebagai partai pengusungnya. "Berbeda dengan Ganjar yang sejak semua dideklarasikan sebagai petugas partai, dan lebih buruk lagi, semua ditentukan oleh Megawati dan Jokowi," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: