Miliarder AS Ini Siap Tempuh Jalur Hukum, Kekayaannya Anjlok Rp223 Triliun Usai Jadi Target Short-Seller!
Miliarder AS, Carl Icahn bersiap untuk melawan Penelitian Hindenburg setelah laporannya bulan lalu merusak kekayaan pribadinya. Investor aktivis berusia 87 tahun itu mengatakan kepada Bloomberg bahwa meskipun dia tidak mengharapkan short-seller untuk menargetkannya, dia menikmati pertempuran untuk mempertahankan kerajaan bisnisnya.
"Orang-orang datang dan bertanya kepada saya, 'Bagaimana perasaan Anda?' Mungkin kedengarannya aneh, tapi itu tidak terlalu mempengaruhi saya. Itu sifat saya," kata Icahn dalam wawancara sebagaimana dikutip dari Bloomberg di Jakarta, Rabu (24/5/23).
"Jika Anda akan terganggu dengan ini, Anda seharusnya tidak berada dalam bisnis ini," tambahnya.
Baca Juga: Miliarder Silicon Valley Sebut Dolar Akan Tetap Berkuasa: Banyak Negara yang Bergantung Pada Dolar
Komentar Icahn muncul setelah kekayaannya anjlok hingga USD15 miliar (Rp223 triliun) usai rilis laporan Hindenburg.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih investor aktivis telah merosot dari hampir USD25 miliar (Rp372 triliun) menjadi hanya di bawah USD10 miliar (Rp148 triliun) sejak short-seller mengatakan Icahn Enterprises (IEP) dinilai terlalu tinggi secara signifikan pada 2 Mei.
Hindenburg menuduh bahwa perusahaan induk legenda Wall Street menggelembungkan valuasi aset dan menggunakan struktur ekonomi seperti ponzi untuk memindahkan uang dari investor baru ke investor lama.
Icahn mengatakan pada saat itu bahwa laporan Hindenburg murni melayani diri sendiri dan bahwa dia mendukung pengungkapan publik konglomeratnya.
Tapi saham IEP anjlok 43% sejak short-seller menargetkan perusahaan, memusnahkan sebagian besar kekayaan Icahn.
Icahn mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia masih terus maju dengan serangannya sendiri terhadap perusahaan pengurutan gen Illumina, yang akan mengadakan rapat pemegang saham tahunan pada hari Kamis.
Investor veteran itu juga menyatakan penyesalan karena membuat taruhan mahal bahwa pasar AS dan ekonomi akan merosot yang merugikan perusahaannya USD9 miliar (Rp134 triliun) selama beberapa tahun.
"Saya menyimpang dari apa yang sebenarnya saya lakukan yang terbaik," kata Icahn kepada Bloomberg. "Ya, aku bisa lebih kaya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: