Manage Engine Menargetkan Pertumbuhan 30% dan Menambah Perekrutan di Asia Tenggara
ManageEngine, divisi manajemen TI perusahaan dari Zoho Corporation hari ini mengumumkan komitmennya untuk mencapai pertumbuhan tahunan (year on year) sebesar 30% di wilayah Asia Tenggara melalui investasi strategis selama lima tahun ke depan. Perusahaan ini menargetkan pemanfaatan potensi kawasan sebagai pasar dengan pertumbuhan sangat pesat dan membangun basis pelanggan yang sudah mapan di lebih dari 5.000 perusahaan di wilayah tersebut.
Untuk mendukung tujuan pertumbuhannya, Manage Engine berencana meningkatkan upaya perekrutan di lima pasar teratas yaitu di Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Perusahaan ini bertujuan untuk memperkuat kehadirannya dan memperdalam hubungannya dengan pelanggan di pasar -pasar utama ini dengan berinvestasi pada SDM lokal.
"Saya memiliki keyakinan besar pada nilai-nilai yang dibawa oleh Manage Engine. Kami telah membuktikan tingginyaa permintaan terhadap produk kami di pasar Asia Tenggara, khususnya yang terkait keamanan siber. Kami selalu merancang ekspansi di setiap pasar dengan hati-hati, sehingga membuat kami dapat memenuhi kebutuhan khas pelanggan di wilayah ini,” kata Arun Kumar, Direktur Regional Wilayah Asia-Pasifik Manage Engine.
Baca Juga: Konsisten Lahirkan SDM Berkualitas, Bank Mandiri Puncaki Peringkat LinkedIn Top Companies 2023
Dalam IT at Work: 2022 and Beyond, survei terbaru Manage Engine tentang para profesional TI di Indonesia, terungkap bahwa pentingnya teknologi AI dan ML dalam memperkuat kerangka keamanan TI organisasi diakui secara luas. Sebagian besar (79%) responden sangat percaya bahwa teknologi AI dan ML akan memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan TI organisasi mereka di masa depan. Selain itu, 81% responden sangat merasa bahwa lanskap keamanan mereka saat ini perlu berubah untuk memastikan perlindungan yang kuat terhadap serangan siber.
Untuk memenuhi kebutuhan keamanan yang berkembang dari perusahaan-perusahaan di Indonesia, Manage Engine menggabungkan berbagai solusi keamanan siber yang komprehensif dengan teknologi AI dan ML. Teknologi canggih ini memungkinkan perusahaaan untuk mengotomatiskan tugas-tugas tertentu, mencegah serangan siber, membangun kemampuan karyawan melakukan layanan mandiri dan meningkatkan dukungan melalui agen-agen yang cerdas.
Baca Juga: BPSDMI Jajaki Rintisan Kerjasama Global Penyediaan SDM Industri 4.0
Survei ini mengungkapkan bahwa perusahaan Indonesia secara aktif berinvestasi di AI, dengan 69% untuk mengotomatiskan tugas-tugas spesifik, 66% yang berfokus pada pencegahan serangan siber, 64% mengembangkan kemampuan layanan mandiri karyawan dan 48% menggunakan AI untuk menggantikan staf layanan pelanggan. Berdasarkan temuan tersebut, ManageEngine berusaha untuk menyelaraskan penawarannya dengan prioritas investasi AI perusahaan di Indonesia.
"Komitmen Manage Engine terhadap pasar Indonesia berasal dari kebutuhan mendesak untuk mengatasi lanskap keamanan yang berkembang yang telah mengubah kebutuhan keamanan siber. Solusi kami yang digerakkan oleh AI memberdayakan bisnis Indonesia dengan menyediakan peranti penting untuk menjaga aset digital mereka, mendeteksi anomali dan segera merespons potensi ancaman,” kata Kumar.
Wilayah Asia Tenggara khususnya di Indonesia sedang mengalami lonjakan permintaan untuk solusi keamanan siber. Tujuan ManageEngine adalah membantu perusahaan mengatasi peningkatan tantangan keamanan. Dengan penawaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, ManageEngine berupaya menyediakan peranti dan teknologi yang diperlukan oleh perusahaan di Indonesia untuk mempertahankan aset digital mereka, melindungi informasi sensitif dan mempertahankan lingkungan TI yang aman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: