Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024, Denny Indrayana Ketar-ketir: Dorong Indonesia ke Jurang Kehancuran
Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana, mengomentari pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan cawe-cawe di Pilpres 2024. Menurutnya, hal itu membahayakan keadilan.
Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) yang jadi sorotan publik usai membocorkan keputusan MK itu bahkan membongkar upaya cawe-cawe yang dimaksud.
Baca Juga: Nilai Jokowi Condong ke Satu Capres, Syarief Hasan Blak-blakan: Jangan Cawe-Cawe!
"Informasi terakhir, Partai NasDem kembali digoyang dan diserang. Kali ini yang dijadikan sasaran tembak adalah dua menteri kader NasDem lainnya di kabinet. Menteri SYL akan dijeratkan dugaan pidana narkoba, sedangkan Menteri SN dijerat dengan dugaan korupsi," cuitnya, dikutip Minggu (4/6/2023).
Sebagaimana diketahui, setelah Johnny G Plate tersandung kasus korupsi BTS Kominfo, tersisa dua menteri NasDem saat ini. Keduanyan adalah SYL atau Syahrul Yasin Limpo yang kini menjabat Menteri Pertanian (Mentan), dan SN atau Siti Nurbaya yang menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lebih lanjut, Denny lantas mengungkit bahayanya hukum yang diskriminatif: memukul lawan oposisi, sambil merangkul kawan koalisi. Membawa hadist Nabi, Denny Indrayana menekankan bahwa penyebab binasa dan hancurnya suatu bangsa adalah karena hukum yang diterapkan secara diskriminatif.
"Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: