Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SBY Disebut Lebay Usai Kritik Pemilu Proporsional Tertutup, Rocky Gerung: Sistem Ini akan Membuat Kita Feodal!

        SBY Disebut Lebay Usai Kritik Pemilu Proporsional Tertutup, Rocky Gerung: Sistem Ini akan Membuat Kita Feodal! Kredit Foto: Partai Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai lebay telah mengkritik perubahan cara pemilu di Indonesia yang tadinya sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup.

        Kemudian muncul pernyataan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berkaitan dengan sistem proporsional terbuka atau tertutup, menurut mereka sama saja bisa mengatasi krisis dan sebagainya.

        Menurut pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung ada hal lain yang dikritik SBY, bukan sekedar perubahan sistem dalam pemilu.

        Baca Juga: Utang Melonjak Imbas Tingkat Imbal Hasil yang Tinggi, Staf Kemenkeu Bandingkan dengan Era SBY

        “Orang melihat bahwa ini Pak SBY lebay mengkritik (sistem tertutup) tapi sebenarnya yang dilihat Pak SBY bukan hanya sekedar profesional terbuka atau tertutup tapi ada agenda di belakang itu,” ucap Rocky Gerung melansir dari youtube channelnya, Senin (05/06/23).

        “Cuma ya saya bingung, ngapain Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kemudian memberikan pernyataan negara itu enggak akan bubar kok kalau sistem terbuka atau tertutup,” tambahnya.

        Menurut dia, negara juga tidak akan bubar dengan komentar-komentar dangkal dari BPIP.

        “Jadi sebetulnya ini ngapain itu lembaga riset lembaga yang dimaksudkan untuk menguji apakah pancasila itu masih relevan atau ada yang musti ditambal malah komentar (mengenai sistem pemilu),” jelasnya.

        Baca Juga: SBY Langsung Tegas Soal Kemungkinan Pemilu Proporsional Tertutup, Rocky Gerung: Mantan-mantan Presiden Ini Pasti Punya ‘Kuping’ di Istana!

        Justru menurut Rocky, kalau kita lihat dari kacamata lain, BPIP itu mengembalikan Pancasila itu ke dalam wilayah yang feodal.

        “Kan sistem tertutup ada feodalisme ketua partai seolah-olah bikin komentar yang akademis,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: