Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kuliti 2 Perbedaan Drastis Formula E Era Anies dan Heru, Bachrum Achmadi: Ada Politik Kebencian dan Kedengkian

        Kuliti 2 Perbedaan Drastis Formula E Era Anies dan Heru, Bachrum Achmadi: Ada Politik Kebencian dan Kedengkian Kredit Foto: Instagram Bachrum Achmadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Bachrum Achmadi menyoroti perbedaan besar antara dua masa Formula E yang digelar di Jakarta. Seperti diketahui, ajang balap mobil listrik ini pertama kali dimulai di era Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta di tahun 2022.

        Kemudian, Formula E kembali digelar ketika Ibu Kota sudah berganti estafet kepemimpinan, yakni di tahun 2023 ini, di bawah pimpinan Pj. Gubernur Heru Budi Hartono.

        Baca Juga: Karena Dendam Kekalahan Ahok di Pilkada 2017, Anies Baswedan Tak Diundang di Formula E? Refly Harun: Nggak Bisa Move On!

        Bachrum Achmadi membongkar 2 perbedaan besar yang terjadi di kedua ajang Formula E ini. Pertama, di Formula E era Anies tidak ada sponsor BUMN dan tidak dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

        "Formula E 2022 Jakarta: -Pertamina tdk mau jd sponsor. -Menpar tdk mau promosikan," ungkap Bachrum Achmadi di Twitter, dikutip Selasa (6/6/2023).

        Sebaliknya, di Formula E Era Heru Budi, kedua hal ini terjadi. Pertamina jadi sponsor dan Menparekraf juga turut hadir di podium.

        "Formula E 2023 Jakarta: -Pertamina jd sponsor. -Menpar hadir di Podium," jelas dia.

        Hal ini, lanjut Bachrum Achmadi, mengindikasikan adanya politik kebencian dan kedengkian yang dibangun. Ia menyebut praktik politik ini telah merusak tatanan kehidupan.

        "Politik kebencian & kedengkian yg dibangun telah merusak tatanan kehidupan!" tutup Bachrum Achmadi.

        Seperti diketahui, ajang balap mobil listrik Formula E kembali digelar pada tahun 2023 setelah pertama kali diinisiasi oleh Anies Baswedan. Meski demikian, Anies mengaku tidak mendapat undangan khusus dan datang menonton dengan tiket yang dibelinya sendiri.

        Baca Juga: Aktivis Buruh Sebut Anies Baswedan Tak Cukup Cuma Jadi Gubernur: Harus Jadi Presiden!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Almas
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: