Media Jerman Kuak Uni Eropa Semakin Kehabisan Uang, Oh Gara-gara Ukraina?
Surat kabar Jerman Handelsblatt pada Senin (5/6/2023) melaporkan anggaran keuangan jangka panjang Uni Eropa semakin tertekan.
Penyebabnya, suku bunga tinggi yang diperas oleh berbagai krisis termasuk konflik di Ukraina, migrasi, dan kekurangan energi.
Baca Juga: Uni Eropa Kenakan Bea Masuk Produk Baja Indonesia, WTO Bentuk Panel Sengketa
Setelah pandemi, tulis media Jerman itu, masalah-masalah itu membebani sumber daya keuangan UE.
"Cadangan anggaran hampir habis ... sementara tantangan meningkat dan kemampuan Brussel untuk bertindak semakin berkurang,” kata artikel itu.
Laporan tersebut muncul menjelang tinjauan UE terhadap anggaran 2024 serta apa yang disebut Kerangka Keuangan Multiannual (MFF) untuk tahun 2021-2027.
Menurut makalah itu, kesediaan negara-negara anggota UE untuk menutupi biaya anggaran tunggal rendah, terutama di Jerman, penyumbang bersih terpenting bagi serikat pekerja.
Semua ini dapat merusak kapasitas UE untuk membiayai prioritasnya atau bereaksi terhadap peristiwa yang tidak terduga, dan membahayakan program unggulan, outlet itu memperingatkan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa blok tersebut memiliki banyak pengeluaran wajib, yang menyisakan kurang dari €30 miliar ($32 miliar) per tahun untuk mendukung Ukraina, mempercepat transformasi energi, memperkuat industri chip, meningkatkan produksi teknologi bersih dalam negeri, membuka sumber bahan baku baru dan melawan inisiatif Jalur Sutra China.
"Terbatas pada pengeluaran wajib yang kaku, Uni Eropa tidak dapat bangkit menjadi kekuatan geopolitik,” Handelsblatt menyimpulkan, sambil mencatat bahwa dengan struktur anggaran saat ini, blok ekonomi tidak mampu menghadapi tantangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto