- Home
- /
- Government
- /
- Government
Kesal RI Kebanyakan Impor Buah, Mendag Zulhas: Jangan Ketergantungan, Katanya Mau Maju?
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan kekesalannya karena aktivitas ketergantungan impor buah di Indonesia saat ini. Zulhas lalu membandingkan jumlah total impor sejumlah buah saat dirinya masih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan saat ini.
Dia bercerita, pada 2004 silam, total impor makanan dan bahan makanan di Indonesia tak sebanyak saat ini. Dia lalu mencontohkan, buah, gula, gandum dan bawang putih yang besaran impornya kian meroket.
Baca Juga: Tanpa Ampun! Lagi-lagi Mendag Zulhas Bakar Habis Produk Impor Ilegal Senilai Rp13,3 Miliar
"Saya dulu jadi anggota DPR, kita impor buah cuma 50.000 ton, sekarang mau tembus 1 juta. Mau diterusin?" ujar Zulhas, saat ditemui di kawasan Tangerang, Banten, pada Jumat (9/6/2023).
"Dulu makan impor gula kita hanya 1 juta, sekarang 7 juta. Dulu makan gandum 2 juta, sekarang 13 juta. Dulu kita makan bawang putih itu cuma 25 ribu, sekarang 700 ribu. Itu barang barang yang gak bisa kita tanam," tuturnya.
Dia lalu mengeluhkan terkait aktivitas impor Indonesia yang membeli buah kelengkeng keriput kering, jeruk kering, serta apel lapis lilin dari luar negeri.
"Itu saja kita mesti impor? Apalagi? Kita punya jambu kristal, salak, melon, rambutan, dukuh, buah naga, nanas, alpukat, pisang. Banyak sekali. Tapi kalau dibanjiri impor itu mati lah, siapa yang mau nanam?" tegasnya.
Oleh karena itu, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirinya akan melakukan penataan lebih lanjut menyangkut izin impor komoditas guna menindaklanjuti permasalahan tersebut.
"Ditata, jangan tergantung pada impor semua. Kalau tergantung impor terus, gimana kita katanya mau berdaulat, mau jadi negara maju 2045?" tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: