Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fintech AdaKami Catat Kenaikan Pembiayaan 19% selama Periode Idulfitri 2023

        Fintech AdaKami Catat Kenaikan Pembiayaan 19% selama Periode Idulfitri 2023 Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Platform peer-to-peer lending (P2P) online lokal, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) melaporkan performa perusahaan tersebut selama periode Idulfitri tahun 2023 di acara media gathering AdaKami pada Selasa (13/6/2023).

        Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega memaparkan bahwa AdaKami mengalami kenaikan disbursement (penyaluran pembiayaan) sebesar 19% dan kenaikan non-performing loan (NPL) sebesar 0,10%. 

        Meski begitu, AdaKami terus mendorong masyarakat Indonesia untuk menjaga kualitas pinjaman tetap baik dengan melakukan pembayaran tepat waktu dan meminjam sesuai kemampuan finansial. 

        Baca Juga: Fintech Durianpay Laporkan Pertumbuhan TPV 5x dengan Rasio Proses Rp10 Triliun

        “Ini [menunjuk pemaparan tips menjadi bijak finansial] adalah suatu seruan kami pascalebaran untuk memberikan suatu jawaban pada nasabah dalam menjaga kualitas pinjaman tetap baik dengan melakukan pembayaran tepat waktu dan sebagainya. Jadi ini bagian dari campaign kami, supaya masyarakat [yang menggunakan] AdaKami ini yang menjadi pelanggan atau borrower juga harus menjaga [tingkat kemampuan bayarnya],” ujar Bernardino saat acara tersebut. 

        Bernardino menyebutkan poin soal “buat daftar prioritas untuk pengeluaran." Bernardino beserta AdaKami menekankan edukasi soal hal tersebut.

        “Kami sendiri sering tekankan ‘buat daftar prioritas untuk pengeluaran’, apa yang penting dalam sebulan. Ini bagian dari kampanye kami untuk mengedukasi masyarakat, teman-teman kami, borrowers kami, bagaimana menjadi financial responsible,” jelasnya.

        Di samping itu, Bernardino juga mengajak masyarakat untuk waspada dalam melakukan transaksi.

        “Hindari fraud. Karena kita sudah lihat akhir-akhir ini memang fraudsters itu meningkat dan bentuknya macam-macam. Kita juga harus terus waspada,” ajaknya.

        Secara umum di lanskap fintech pendanaan bersama, hingga saat ini pemberi pinjaman mencapai 1,03 juta lender (entitas) dengan 111,2 juta borrower atau peminjam di Indonesia. Ada 102 perusahaan yang telah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Data ini dihimpun oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

        Executive Director AFPI, Kuseryansyah mengatakan entitas lender terdiri dari ritel, individual, dan perbankan.

        Lender ini adalah lender ritel, individual, ada lender institusional yang perbankan, dan ada juga super lender yang non-perbankan. Dari 1,03 juta, yang terbanyak dari ritel,” ujar Kuseryansyah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: