Perusahaan Pelindo Beberkan Strategi Perkuat Manajemen Pascamerger, Tekankan Pentingnya Tim Change Management
Menghadapi tantangan transformasi dan standarisasi pelabuhan pascamerger tentu perlu didukung desain manajemen perubahan yang terstruktur dan melibatkan seluruh insan dalam organisasi, termasuk yang dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Salah satunya dilakukan oleh Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) dalam rangka memperkuat manajemen perubahan.
Baca Juga: Pelindo Petikemas Setor Kewajiban kepada Negara Rp1,36 Triliun
"Pascamerger perusahaan, Pelindo saat ini melayani end-to-end business dalam rantai logistik dan mengubah bisnis logistik di Indonesia menjadi lean business model yang meliputi strategi kontrol lebih baik, standarisasi end-to-end operations, alokasi dana yang optimal, standardisasi program pengembangan SDM, dan sistem teknologi informasi yang terintegrasi," jelas Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto, dalam kegiatan "Meet Up Session" bertajuk Culture Activation & Mobilization Program (CAMP) yang diikuti oleh para Change Champion, Change Leader dan Change Agent dari Kantor Pusat, Branch, hingga Anak Perusahaan di kantor pusat, Minggu (18/6/2023).
Menurut Edi, merger telah mengubah bisnis logistik di Indonesia menjadi lean business model.
"Peran penting Tim Change Management sangat dibutuhkan manajemen dalam rangka memastikan kesuksesan perubahan pada organisasi," ujar Edi.
Edi menjelaskan manajemen perubahan sangat diperlukan perusahaan ketika melakukan program transformasi, karena ada perbedaan, baik proses sampai hasil, terhadap organisasi yang disertai manajemen perubahan atau tidak.
"Dengan mengimplementasikan manajemen perubahan maka akan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, terjadi pengurangan turn over, business continuity and sustainability, adopsi cepat, serta transisi akan berjalan dengan mulus," ulas Edi.
"Sedangkan pada korporasi yang tidak disertai dengan program manajemen perubahan maka menyebabkan arah yang tidak jelas, moral dan energi rendah, delay dalam transisi dan implementasi, transfer of knowledge yang rendah, serta pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kinerja dan produktivitas," pungkasnya.
Edi juga menjelaskan kiat-kiat bagi change agent, bagaimana menghadapi tantangan serta memberikan solusi terbaiknya.
Ia mendorong partisipasi aktif dan kolaborasi antara anggota tim. Diskusi interaktif dengan pekerja mengenai manajemen perubahan budaya dalam mengelola perubahan organisasi dan peran Tim Change Management sebagai penggerak perubahan yang sukses.
Sementara itu, Sekretaris SPMT, Fiona Sari Utami, menyampaikan kegiatan Meet Up Session ini menjadi momentum yang penting bagi pengelolaan Tim Change Management SPMT untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan strategi terkini.
Baca Juga: Pelindo Libatkan Praktisi dan Akademisi Kembangkan UMKM di Nias
Acara ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin sehingga pekerja semakin tangkas menghadapi dan mengelola perubahan di SPMT.
"Melalui acara ini, SPMT menegaskan komitmennya dalam mengadopsi praktik terbaik dalam manajemen perubahan dan memastikan kesinambungan pertumbuhan perusahaan," pungkas Fiona.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: