Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cashless Society dan Kiamat Uang Tunai yang Makin Dekat: Bye-Bye Uang Tunai

        Cashless Society dan Kiamat Uang Tunai yang Makin Dekat: Bye-Bye Uang Tunai Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkembangan teknologi telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia, termasuk perihal kebiasaan bertransaksi dari yang sebelumnya tunai menjadi nontunai. Hingga kemudian, muncullah konsep baru dalam ekonomi yang disebut sebagai cashless society

        Secara sederhana, cashless society merupakan konsep ekonomi yang menggambarkan perubahan kebiasaan pada proses transaksi dari tunai menjadi nontunai. Dalam cashless society, transaksi dilakukan secara digital dengan berbagai medium, mulai dari kartu debit dan kredit, internet banking, mobile banking, electronic wallet (dompet digital), hingga QRIS.

        Transaksi Digital Tumbuh Pesat di Era Cashless Society

        Sejalan dengan perkembangan teknologi, konsep cashless society telah menyebar luas ke banyak negara di dunia sejak tahun 2010-an. Kebiasaan masyarakat untuk beralih menggunakan transaksi digital daripada tunai makin meningkat pesat sejak pandemi Covid-19. Hal tersebut tergambarkan dalam hasil riset "Consumer Payment Attitude Study 2022" yang dilakukan oleh VISA.

        Berdasarkan studi Consumer Payment Attitude Study 2022, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dominasi tersebut menunjukkan bahwa 93% masyarakat memilih menggunakan transaksi pembayaran nontunai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, hampir empat dari lima konsumen lebih sering menggunakan metode pembayaran digital daripada pembayaran menggunakan uang tunai.

        "Sejak awal pandemi, lebih dari separuh konsumen di Asia Tengagra lebih jarang menggunakan uang tunai (56%), terutama di Indonesia (68%), Filipina (66%), dan Malaysia (60%)," tulis studi Consumer Payment Attitude Study 2022 oleh VISA, dilansir pada Senin, 3 Juli 2023. 

        Dominasi Cashless Society di Indonesia

        Masih merujuk studi yang sama, sebanyak 61% masyarakat Indonesia telah sukses menjadi bagian dari cashless society pada tahun 2022. Bahkan, Indonesia memimpin negara-negara Asia Tenggara dalam hal penggunaan dan preferensi e-wallet masing-masing sebesar 74% dan 21%.

        Consumer Payment Attitude Study 2022 mendokumentasikan bahwa ada tiga metode pembayaran digital teratas yang digunakan masyarakat sepanjang tahun 2022. Ketiga metode tersebut ialah e-wallet (74%), online card (56%), dan swipe/insert card (54%). Transaki digital yang paling dilakukan oleh masyarakat Indonesia, yakni untuk pembayaran atau tagihan sebesar 71%. Kemudian, transaksi nontunai yang paling banyak dilakukan selanjutnya adalah untuk transportasi sebesar 69% dan perjalanan luar negeri sebesar 59%.

        Transaksi Uang Elektronik Melejit, Uang Tunai Mulai Ditinggalkan

        Bank Indonesia (BI) sebagai regulator terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran di tengah era cashless society. Penguatan kebijakan dan akselerasi digital dalam sistem pembayaran pun terus dilakukan. Terlebih lagi, transaksi uang elektronik di Indonesia terus melejit.

        Merujuk data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi uang elektronik tumbuh signifikan hingga 30,84% yoy menjadi Rp399,6 triliun sepanjang tahun 2022. BI memproyeksikan, nilai transaksi uang elektronik akan meningkat 23,9% menjadi Rp495,2 triliun pada tahun 2023 ini.

        Bersamaan dengan itu, nilai transaksi digital banking sepanjang tahun 2022 meningkat 28,72% yoy dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp52.545,8 triliun. Nilai transaksi digital banking pada tahun 2023 diperkirakan melesat hingga 22,13% dan menembus angka Rp67.000 triliun.

        "Tahun 2023 diperkirakan nilai transaksi perbankan digital bisa menembus Rp67.000 triliun," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo, dilansir dari Indonesia.go.id, Senin, 3 Juli 2023.

        Dengan pertumbuhan transaksi digital yang pesat tersebut, apakah menandakan kiamat uang tunai makin dekat sebagai dampak dari cashless society?

        Alasan Uang Tunai Makin Ditinggalkan

        Perlahan namun pasti, dominasi transaksi digital ala cashless society makin menggerus keberadaan uang tunai di tengah masyarakat. Bagaimanapun, konsep cashless society menawarkan berbagai keuntungan yang mendorong masyarakat untuk meninggalkan uang tunai dan beralih ke berbagai metode transaksi digital.

        Dalam Consumer Payment Attitude Study 2022 VISA, ada tiga alasan teratas masyarakat membawa dan menggunakan lebih sedikit uang tunai di era cashless society. Alasan pertama ialah meningkatnya penggunaan pembayaran tanpa kontak (71%), di mana berbagai transaksi dengan mudah dilakukan melalui smartphone.  Alasan kedua ialah meningkatnya penggunaan pembayaran kartu (55%), sedangkan alasan ketiga ialah membawa uang tunai dinilai tidak aman karena ada risiko berupa penyebaran infeksi hingga risiko kehilangan dan pencurian (44%).

        Melansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada berbagai keunggulan dari cashless society, seperti berikut ini. 

        1. Lebih higenis

        Pembayaran secara cashless mengurangi kontak dengan uang secara langsung dan dengan menggunakan alat pembayaran digital, risiko terkena bakteri dari perpindahan uang dapat diminimalkan;

        2. Lebih Praktis

        Setiap transaksi dapat dilakukan dengan lebih praktis melalui kartu debit, uang elektronik, dan dompet digital di smartphone. Transaksi juga mudah dilakukan kapan pun dan untuk jenis transaksi apa pun.

        3. Transaksi Mudah Dikontrol

        Bertransaksi secara cashless memudahkan pengguna dalam melakukan pencatatan keuangan secara detail karena biasanya sistem pembayaran, baik debit maupun digital sudah memberikan detail yang lengkap tentang transaksi pengguna.

        Jadi, apakah kamu siap untuk menjadi bagian dari cashless society?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: