Dukung Pengembangan Web3 dan Kripto, Hong Kong Bisa Kalahkan AS

Dukung Pengembangan Web3 dan Kripto, Hong Kong Bisa Kalahkan AS Kredit Foto: CoinEx
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para ahli industri percaya bahwa perubahan sikap Hong Kong terhadap teknologi blockchain, mata uang kripto, dan Web3 dapat membuat bisnis menjauh dari Amerika Serikat.

Dalam setahun terakhir, Hong Kong telah melakukan serangkaian langkah untuk mendorong pengembangan ruang Web3 dan memungkinkan investasi ritel ke dalam kripto. Hal ini dibuktikan dengan baru-baru ini Hong Kong telah berhasil membuat Task Force on Promoting Web3 Development.

Dilansir dari Cointelegraph, Rabu (5/7/2023), Yat Siu, co-founder dari perusahaan investasi Web3, Animoca Brands, turut diundang menjadi penasihat dalam task force tersebut dan akan bekerja sama langsung dengan pejabat pemerintahan dan regulator keuangan Hong Kong. 

Baca Juga: Inggris Akan Sahkan RUU Baru, Beri Kewenangan untuk Sita Aset Kripto

Dalam wawancara eksklusif bersama Cointelegraph, Siu menyoroti perubahan sikap bertahap yang dilakukan Hong Kong terhadap kripto dan Web3 dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut menempatkan Hong Kong dalam posisi strategis untuk menarik perhatian startup dan perusahaan ternama ke yuridiksinya.

Meskipun Amerika Serikat tidak boleh dianggap remeh dalam perlombaan Web3, Siu mengatakan bahwa banyak perusahaan di sektor ini beroperasi dalam ketakutan terhadap rezim karena regulasi yang kurang jelas.

“SEC AS tampaknya tidak ingin konsisten tentang hal ini, berbeda dengan Hong Kong atau yurisdiksi lain seperti Jepang, Timur Tengah, atau bahkan Eropa, yang mulai memiliki aturan yang konsisten,” ujarnya.

Siu juga menambahkan bahwa Hong Kong memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam sektor pengembangan Web3, sementara AS terlihat seperti menyabotase kemampuannya sendiri untuk menjadi destinasi utama di sektor ini.

Baru-baru ini Hong Kong membatalkan kebijakan yang membatasi investasi ritel ke dalam kripto setelah bertahun-tahun menjaga jarak dengan industri ini. Hal ini menunjukkan bahwa Hong Kong memiliki kemampuan beradaptasi yang baik terhadap industri ini.

Siu mengungkapkan perasaan senangnya karena melihat niat Hong Kong yang terus menerus ingin mendorong perkembangan industri Web3 dan kripto.

“Saya berpikir ini adalah jalan yang bagus, di mana kita dapat meembangun hubungan yang lebih dekat dengan pemerintah sekaligus mendorong perkembangan sektor Web3,” tukasnya. 

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, upaya Hong Kong untuk mendorong sektor Web3 telah membuat kota ini menarik lebih dari 150 perusahaan Web3 tahun ini, di mana perusahaan-perusahaan tersebut dilaporkan telah menghabiskan US$2-25 juta (Rp30-375 miliar) untuk memperoleh lisensi penyedia layanan aset virtual guna beroperasi di kota tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: