Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bantu UKM Naik Kelas, Ninja Xpress Hadirkan Ninja Studio sebagai Solusi Bisnis Kreatif

        Bantu UKM Naik Kelas, Ninja Xpress Hadirkan Ninja Studio sebagai Solusi Bisnis Kreatif Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan logistik berbasis teknologi di Indonesia sejak 2015, Ninja Xpress menghadirkan Ninja Studio atau Creative Hub Ninja Xpress sebagai layanan bisnis kreatif (creative business solutions) untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta dan Bandung. Hadirnya layanan tersebut menegaskan komitmen perusahaan untuk memahami lanskap perilaku belanja pembeli saat masa kenormalan baru (new normal) di Indonesia.

        Chief of Marketing Ninja Xpress, Andi Djoewarsa menceritakan asal-usul Creative Hub Ninja Xpress atau Ninja Studio yang berbasis di Jakarta, tepatnya di Jl. Pejaten Barat I No. 1A, RT 2/RW 8, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12510.

        “Kami dulu ada Creative Hub, dulu kami hadir di semua kota, di kafe-kafe. Tugas utamanya basically apa? Tugas utamanya itu untuk foto studio produk untuk existing seller kami,” kata Andi di acara Suara UKM Negeri Vol. 3 di Jakarta pada Senin (10/7/2023).

        Baca Juga: Ninja Xpress: 43% Total Transaksi Belanja Online Bertanggung Jawab pada GMV E-Commerce

        Andi menambahkan, Ninja Xpress telah memiliki UKM atau seller yang bermitra dan membantu mereka dengan menyediakan layanan foto dan video produk. Kemudian, membantu untuk menghubungkan penjual dengan key opinion leader (KOL) dan mengiklankan produk lewat iklan digital.

        “Mereka bisa kirim ke kafe itu, terus difoto, terus fotonya itu dimasukkan ke Instagram-nya mereka. Seiring waktu berjalan, permintaannya semakin lama semakin bertambah, tidak hanya foto video produk, tapi juga butuh koneksi ke KOL. Itu kita bantu untuk jalankan. Terus berkembang lagi, kami butuh digital nih, kami bantu,” ujar Andi.

        Seiring waktu berjalan, penjual tidak hanya membutuhkan jasa foto dan video saja, melainkan membutuhkan konsultasi iklan digital di media sosial seperti Instagram dan Facebook. 

        “Mereka juga butuh berkonsultasi. Karena menurut mereka itu sesuatu yang baru. Gimana caranya beriklan di Instagram, gimana cara beriklan di Facebook. Ada waktu yang diperlukan untuk membangun kepercayaan pada servis ini,” sambungnya.

        Pada akhirnya, Ninja Xpress membuat wadah yakni Ninja Studio untuk mempertemukan UKM untuk mengobrol, berkonsultasi, sekaligus studio untuk foto dan video produk.

        “Jadilah ini Ninja sebagai suatu bentuk siap bantu sampai tujuan [tagline Ninja Xpress]. Dan kami sadar bahwa kebutuhan UKM itu semakin lama semakin banyak. Banyak itu dalam arti, perubahan yang terjadi di e-commerce dan perilaku di e-commerce itu pun sangat cepat,” jelasnya.

        Menurut Andi, ketika pandemi, pembeli cenderung berbelanja secara daring (online). Banyak penjual yang siap dan tidak siap. Ditambah lagi dengan endemi, yang membuat penjual juga siap dan tidak siap. Karena itu, Ninja Studio menjadi solusi efektif untuk UKM menjalankan bisnis.

        “Sehingga ongkos menjalankan UKM ini semakin bisa ditakar dan murah,” katanya. Andi juga menjelaskan alasan hadirnya acara Suara UKM Negeri Vol. 3, yakni untuk memaparkan perubahan perilaku pembeli.

        “Kami perlu memaparkan perubahan perilaku konsumen itu. Ada perubahan yang tadinya gross merchandise value (GMV) transaksi online itu tinggi, setelah endemi 2023 semua turun. Artinya ada gejolak bisnis yang [membuat UKM] belum siap. Artinya apa? Apakah nilai transaksinya berubah atau nilai rupiahnya berubah atau nilai transaksinya sama namun jumlahnya yang berubah? Nah kita melihat pentingnya UKM mengetahui ini juga,” bebernya.

        Andi juga menambahkan, hadirnya Ninja Studio diharapkan menjadi tempat kolaborasi antarpihak.

        “Ninja Studio sebagai tempat kolaborasi untuk mempertemukan para UKM yang sudah established dan sedang menuju establishment. Niat Ninja Xpress siap bantu sampai tujuan dikonkritkan menjadi suatu tempat yang semua orang bisa berkolaborasi dan berkontribusi,” tutupnya.

        Menurut salah satu pekerja yang tidak ingin menyebutkan nama yang mengelola Ninja Studio, Ninja Studio sempat buka di beberapa kota, tapi karena partisipasi sedikit, kini hanya buka di Jakarta dan Bandung.

        Meski masih baru, pekerja tersebut mengatakan, Ninja Studio dapat membantu UKM melakukan jual-beli live streaming hingga beromzet Rp5 juta, salah satunya UKM susu kambing bubuk. 

        “Dalam sehari, ada dua sesi live shopping, satu sesi 2 jam,” ujarnya.

        Baca Juga: Menkop-UKM: Revitalisasi Pasar Tradisional Dongkrak Transformasi Digital UMKM

        Layanan live streaming untuk UKM tersebut tersedia untuk wadah jual-beli daring (online marketplace) Shopee dan media sosial Tiktok secara gratis dengan membawa produk ke studio.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: