Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berusaha untuk dapat melakukan eksplorasi minyak dan gas (Migas) pada Blok Warim di Papua sesuai dengan prosedur.
Adapun tantangan dalam eksplorasi blok tersebut adalah posisinya yang beringgungan langsung dengan kawasan Taman Nasional Lorentz yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia.
Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, sebagai upaya meningkatkan lifting Migas di Indonesia, sangat disayangkan apabila blok yang memiliki potensi melimpah tidak dimanfaatkan dengan baik. Tentunya tetap sesuai dengan prosedur yang ada.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Pembentukaan MIP Batu Bara Masuk Tahap Finalisasi
"Potensi besar ada di taman nasional atau di lokasi lindung, kita sebagai negara yang sedang membutuhkan menaikkan produksi lifting itu, kan sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan. Kita upayakan bagaimana bisa diusahakan, tapi tetep sesuai prosedur," ujar Wafid kepada awak media, Selasa (11/7/2023).
Berdasarkan data Kementerian ESDM, area Warim sendiri mempunyai potensi sebesar 25,968 miliar barel minyak serta 47,37 triliun kaki kubik gas (TCF).
Adapun potensi gas Warim diketahui melebihi produksi gas milik Blok Masela yang diperkirakan hanya mencapai 10,73 TCF.
Sebagaimana diketahui, Taman Nasional Lorentz merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan memiliki 123 jenis mamalia dan 630 jenis burung. Lebih kurang 70 persen dari burung yang ada di taman nasional yang terletak di Papua ini, salah satunya adalah burung cendrawasih ekor panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti