Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        CEO BlackRock: Kripto Akan Melampaui Mata Uang Internasional

        CEO BlackRock: Kripto Akan Melampaui Mata Uang Internasional Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO BlackRock, Larry Fink menyampaikan komentar baru yang mendukung peran kripto dalam demokratisasi investasi di seluruh dunia, menunjukkan minat yang semakin meningkat di antara klien perusahaan terhadap aset digital.

        "Semakin banyak investor global yang menanyakan kepada kami tentang kripto," ujar Fink dalam wawancara dengan CNBC Squawk on the Street pada 14 Juli, dikutip dari Cointelegraph, Senin (17/7/2023).

        Untuk diketahui, BlackRock adalah manajer aset terbesar di dunia, dengan lebih dari US$8 triliun (Rp120.024 triliun) aset yang mencakup semua jenis produk investasi.

        Baca Juga: Meski Banyak Masalah Regulasi, AS Tetap Dominasi Investasi Modal pada Startup Kripto

        Menurut pandangan Fink, kripto memiliki "nilai yang berbeda dibandingkan dengan aset kelas lainnya" dalam membantu melakukan diversifikasi portofolio. "Ini begitu internasional, sehingga akan melampaui satu mata uang," ungkapnya.

        Meskipun Fink memberikan dukungan terhadap kripto selama wawancara tersebut, ia menolak berkomentar tentang aplikasi BlackRock terkait izin untuk mengoperasikan bursa dana yang diperdagangkan dengan Bitcoin (ETF) di Amerika Serikat karena pengajuan tersebut masih ditunda oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Efek (SEC).

        "Kami bekerja sama dengan regulator karena seperti halnya di pasar baru mana pun, jika nama BlackRock terlibat, kami akan memastikan bahwa itu aman dan terlindungi," tambahnya.

        Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pengajuan untuk mencantumkan Bitcoin ETF di pasar spot telah ditolak oleh SEC. Namun, pengajuan BlackRock telah memunculkan harapan baru, mengingat kesuksesan perusahaan pengelola aset ini yang luar biasa dalam mendapatkan persetujuan untuk ETF.

        Menurut Eric Balchunas dan James Seyffart dari Bloomberg Intelligence, BlackRock telah mengajukan 550 aplikasi ETF dan hanya ditolak sekali.

        "Kami percaya bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk mendemokratisasi investasi. Kami telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, dan peran ETF dalam dunia ini sedang mengubah investasi. Kami baru saja memulainya," ujar Fink dalam wawancara tersebut.

        Pengajuan BlackRock telah diikuti oleh beberapa pengajuan ulang untuk produk ETF serupa di AS. Manajer aset yang berada dalam jalur untuk mendapatkan persetujuan antara lain Fidelity, Bitwise, 21Shares, WisdomTree, dan Investco.

        Baca Juga: Dorong Kerja Sama Publik dan Swasta, Argentina Rilis Kontrak Berjangka Bitcoin Pertamanya

        Sementara para pengelola uang AS menunggu keputusan SEC, Bitcoin ETF pertama dijadwalkan akan diluncurkan tahun ini di Eropa oleh perusahaan berbasis di London, Jacobi Asset Management. Produk tersebut seharusnya diluncurkan pada tahun 2022, tetapi ditunda karena penurunan kinerja pasar aset digital (bear market). Namun, menurut Jacobi, permintaan telah berubah secara bertahap sejak tahun lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: