Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Pengawasan, BPOM Kebut Regionalisasi Laboratorium

        Perkuat Pengawasan, BPOM Kebut Regionalisasi Laboratorium Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri obat dan makanan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Produk-produk ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pada lingkungan.

        Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangatlah penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan. Hal itu dikatakan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito, pada acara Environmental Sustainability Corporate Governance di industri obat dan makanan, di Jakarta, Senin (17/7).

        Baca Juga: Holi Pharma: Daftar Obat Sirop yang Dikeluarkan BPOM Bisa Beri Ketenangan kepada Masyarakat

        Penny menegaskan peran penting para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam bekerja sama untuk lingkungan dan industri obat dan makanan. Selain itu, inovasi teknologi dan perilaku yang berkelanjutan serta insentif yang tepat, juga perlunya peraturan label yang ramah lingkungan menjadi faktor utama di dalamnya.

        Salah satu aspek yang disorot adalah inovasi teknologi dan perilaku. Menurut dia, industri obat dan makanan harus mendorong pengembangan teknologi inovatif yang ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan proses produksi yang lebih efisien. 

        "Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga perlu didorong, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilih produk yang lebih ramah lingkungan," katanya.

        Selain inovasi dan perilaku, peraturan juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Ia mengatakan, BPOM akan terus berperan aktif dalam mengembangkan dan menegakkan regulasi yang mengatur industri obat dan makanan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

        "Kami juga berkomitmen melakukan regionalisasi laboratorium BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pengujian produk obat dan makanan secara lebih efektif dan efisien," ujarnya.

        Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day), BPOM juga telah memberikan penghargaan kepada perusahaan obat dan makanan yang telah menerapkan produksi berkelanjutan dan berwawasan kelestarian lingkungan. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen perusahaan-perusahaan tersebut dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan melalui praktik-produk yang bertanggung jawab.

        BPOM melakukan survei mandiri terhadap implementasi beberapa aspek dalam industri pangan olahan. Beberapa aspek yang dinilai meliputi kebijakan terkait implementasi konsep produksi berkelanjutan; konsep industri berwawasan lingkungan; kebijakan penanganan limbah berwawasan lingkungan; program atau dukungan perusahaan terkait edukasi dan sosialisasi kepedulian lingkungan; program CSR perusahaan terkait kepedulian lingkungan; penghargaan dan sertifikasi yang dimiliki berkaitan dengan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan; serta inovasi yang dilakukan oleh industri terkait pengembangan dan riset produk yang ramah lingkungan.

        Baca Juga: Gokil! Akhirnya Dapat Izin BPOM AS, Elon Musk Bersiap Uji Klinis Implan Otak untuk Manusia

        Beberapa perusahaan obat dan makanan terkemuka yang menerima penghargaan dari BPOM atas penerapan produksi berkelanjutan dan berwawasan kelestarian lingkungan antara lain Mayora, Indofood,  Santos Jaya Abadi, dan Bina Karya Prima.

        "Penghargaan yang diberikan oleh BPOM kepada perusahaan obat dan makanan di atas karena menjalankan penerapan produksi berkelanjutan dan berwawasan kelestarian lingkungan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: