Platform Donasi Kitabisa Akan Akuisisi Asuransi Syariah Amanah Githa
Perusahaan teknologi yang menjalankan platform donasi dan urun dana (crowdfunding), PT Kita Bisa Indonesia atau Kitabisa diketahui sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan asuransi jiwa syariah, PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha atau Amanah Githa.
Dilansir dari laman DealStreetAsia pada Senin (24/7/2023), akuisisi ini memungkinkan perusahaan untuk mendukung program patungan asuransi (crowd-insurance) Kitabisa Saling Jaga, menurut sumber yang didapatkan.
Pada Mei 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menutup program donasi dan patungan asuransi Kitabisa Saling Jaga karena Kitabisa tidak memiliki lisensi bisnis asuransi.
Baca Juga: Simak! Ini Aturan Terbaru OJK Soal Spin Off Asuransi Syariah
Pembicaraan akuisisi ini masih dalam tahap awal dengan regulator untuk menemui Amanah Githa secepatnya soal diskusi lebih lanjut, menurut sumber yang didapatkan.
Didirikan tahun 2012, Amanah Githa dimiliki oleh dana pensiun lokal Dapen Perhutani dan ESQ Group. Perusahaan tersebut mencatat pendapatan pada tahun 2022 sebesar Rp19,7 miliar (US$1,31 juta), dibandingkan pada tahun 2021 yang mencapai sebesar Rp14 miliar. Keuntungannya meningkat dua kali lipat pada tahun 2022 yang mencapai Rp1,1 miliar.
Sebagaimana yang telah dilaporkan DealStreetAsia pada awal tahun 2023, Kitabisa dilaporkan telah mendapatkan uang sekitar US$20 juta (Rp300 miliar) dalam putaran pendanaan baru untuk memperluas perannya di sektor asuransi yang kurang terlayani di Indonesia. Anggota Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) kemungkinan akan memimpin putaran tersebut dengan partisipasi dari Northstar Group dan Go-Ventures.
Pada awal Juni 202, IFC mempertimbangkan investasi ekuitas senilai US$5 juta (Rp75 miliar) untuk mengekspansi penawarannya di asuransi. Berdasarkan pengakuan dari IFC saat itu, pendanaan ini akan membantu Kitabisa untuk menawarkan produk asuransi berbasis syariah berdasarkan permintaan terhadap segmen konsumen yang kurang terlayani di seluruh Indonesia.
DealStreetAsia telah mengontak Amanah Githa dan IFC untuk memberikan komentar ketika Kitabisa menolak berkomentar terkait pembicaraan akuisisi.
Didirikan oleh Alfatih Timur dan Vikra Ijas, Kitabisa memulai oeprasinya pada tahun 2013 sebagai inisiatif sosial yang bekerja dengan komunitas dan organisasi kampus. Kemudian, Kitabisa memulai untuk memfasilitasi 2,5 juta transaksi donasi untuk 28.000 penggalang dana dari ratusan organisasi tiap bulan, menurut laman resminya.
Kitabisa juga meraih pendanaan Seri A pada Maret 2019 dari Alto Partners dan 500 Startup (sekarang bernama 500 Global).
Baca Juga: Ando Indonesia dan Kitabisa Hadirkan Keceriaan kepada Puluhan Anak di Panti Rumah Harapan Surabaya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: