Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pesona Saham Bank-bank Besar Sentuh All Time High, Pilih Mana?

        Pesona Saham Bank-bank Besar Sentuh All Time High, Pilih Mana? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar saham menjadi daya tarik utama bagi para investor yang mencari peluang investasi dengan potensi keuntungan yang menarik. Di tengah pergerakan pasar yang dinamis, saham bank semakin menarik perhatian dengan kian cuannya.

        Ellen May, Founder dan CEO Emtrade, mengatakan bahwa bank-bank besar di Tanah Air berhasil menorehkan kinerja positif. Beberapa bank besar, seperti PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berhasil mencatat pertumbuhan dalam penyaluran laba bersih pada pertengahan 2023.

        Seperti yang diketahui, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan anak perusahaannya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp24,2 triliun pada kuartal I-2023. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 34 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

        Baca Juga: Permintaan Semen Melonjak, Simak Prospek Saham SMGR dan INTP

        “BCA ini kalau dilihat secara teknikal dari jangka menengah panjang, ini ada bentuk yang namanya rising wedge atau kenaikan, sebenarnya ini tanda dia mau turun. Tapi kalau BCA naik-turun pun masih oke. Naik oke, turun jadi kesempatan. Jadi, ini ada peluang BCA turun, kemudian sampai Rp9.025 dulu, baru nanti kita lihat lagi potensi jatuh lagi atau enggak,” jelas Ellen, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Senin (24/07/2023).

        Sementara kinerja saham BMRI terbilang cukup mengesankan selama kuartal I-2023. Saham BMRI berhasil mengalami kenaikan sebesar 7,3%. Selain itu, dari segi kinerja keuangan pada kuartal I-2023, BMRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp12,6 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 25,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

        Namun, Ellen menegaskan untuk tidak gegabah membeli saham karena BMRI bisa berpotensi akan koreksi sementara atau retracement.

        “Bank Mandiri hari ini diborong asing lumayan banyak dan hari ini break out all time high Bank Mandiri, setelah kemarin BBRI beberapa hari yang lalu, ini menyusul BMRI. Sebenarnya ini jangan euforia dulu dengan BMRI karena ada potensi dia akan ada retracement dikit ke Rp5.350-an sebelum dia potensi lanjut naik lagi,” imbuhnya.

        Hal itu juga yang dirasakan oleh BBRI. Pada Mei 2023, BBRI sempat menyentuh all time high di level harga Rp5.450 per lembar saham. Adapun pada penutupan pasar saham, BBRI berada di level Rp5.400 dengan kapitalisasi pasar mencapai sebesar Rp818,4 triliun.

        Untuk investasi jangka panjang, saham BBRI terbilang cukup tinggi, Ellen menyarankan untuk membeli saham BBRI ketika mengalami penurunan atau membelinya dengan secara bertahap.

        “Jadi sebenarnya kalau dilihat dalam jangka panjang buat investing, ini udah agak-agak mahal. Jangan dibeli banyak-banyak juga, kalau mau beli dikit-dikit aja. Sebenarnya empat saham Big Bank ini bagusnya belinya kalau pas dia turun dan jangan pas lagi naik kayak gini. Paling technically, ya paling murah dan mungkin juga dari empat (bank) itu, valuation yang paling murah BBNI. Kalau buat yang long term, BBNI aja,” tegasnya.

        Untuk saham BTPS, pendapatannya tercatat tumbuh 10 persen menjadi Rp2,83 triliun. Namun, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat naik 66,4 persen dari sebelumnya 57,6 persen. Lebih lanjut saham BTPS menunjukkan pattern head and shoulders, yang artinya membentuk sebuah pola harga saham dengan tiga puncak.

        “BTPS bisa berpotensi sampai ke level Rp2.400 bahkan sampai ke level Rp2.600 dan menariknya BTPS ini menunjukkan pattern head and shoulders yang hari ini dia ditembus break out ke atas. Artinya kalau ngelihat dari pattern ini sendiri, targetnya bisa sampai ke level Rp2.840-an,” tuturnya.

        Sementara itu, RHB Sekuritas telah menetapkan target harga yang tinggi untuk saham BBTN, yaitu Rp1.900, dengan rekomendasi beli (buy). Artinya, potensi kenaikan saham bank yang berfokus pada KPR ini sekitar 53%, dibandingkan dengan harga penutupan pada Jumat pekan lalu sebesar Rp1.245.

        “Kelihatannya dalam jangka pendek dia udah naik kayak gini, secara jangka panjang dia naiknya belum sebanyak saham-saham Big Bank lainnya. Namun, saham BBTN juga menarik jika KPR berjalan dengan baik,” pungkasnya.

        Baca Juga: Jangan Percaya Kabar Transfer Gratis ke Bank Lain, BCA: Itu Pasti Penipuan!

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: