- Home
- /
- Government
- /
- Government
Hadiri Pertemuan Bilateral RI dan Hong Kong, Jokowi Bahas Investasi IKN Hingga Perlindungan WNI
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Chief Executive Hong Kong, John Lee, beserta delegasi, di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan Presiden Jokowi membahas tiga hal, di antaranya soal investasi, perdagangan, hingga perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Blak-blakan Akui Bahas Politik Bersama Jokowi di Istana
"Pertama, terkait dengan masalah investasi, intinya Bapak Presiden menyampaikan bahwa peluang investasi di Indonesia sangat besar dan Bapak Presiden menyampaikan antara lain peluangnya adalah di pembangunan ibu kota baru (IKN Nusantara)," ungkap Retno, Kamis (27/7/2023).
Selain itu, Retno melanjutkan, Jokowi juga menyinggung sejumlah peluang investasi di beberapa sektor seperti infrastruktur, transportasi, digital technology, dan juga green energy.
Kedua, kata Retno, yakni terkait perdagangan. Kedua pihak berkomitmen untuk memberikan fasilitasi agar hambatan-hambatan perdagangan makin menurun karena jumlah perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong sudah cukup besar.
Menurut Retno, pada kuartal pertama tahun lalu, perdagangan Indonesia dengan Hong Kong naik cukup signifikan lebih dari 20%.
"Yang disampaikan Bapak Presiden adalah akses beberapa produk Indonesia antara lain produk makanan, pertanian, dan rempah-rempah. Bapak Presiden menyarankan agar ada kerja sama di bidang bea cukai yang disambut baik oleh Chief Executive Hong Kong," imbuhnya.
Ketiga, Jokowi menitipkan terkait perlindungan warga negara Indonesia berikut kesejahteraannya. Seperti diketahui, jumlah WNI di Hong Kong mencapai lebih dari 140 ribu orang dengan 90% di antaranya merupakan pekerja migran.
"Chief Executive mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih dengan keberadaan pekerja migran Indonesia di sana yang sangat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Hong Kong dan Bapak Presiden menyampaikan titip untuk perlindungannya dan juga masalah kesejahteraannya," jelas Retno.
Retno lalu menambahkan, dari pertemuan tersebut, komitmen pada tataran Chief Executive dan beberapa perusahaan terkait investasi di Indonesia terlihat sangat kuat. Hal tersebut dipicu situasi perekonomian Indonesia yang dinilai baik dan stabil.
Baca Juga: Kuatkan Regulasi Kripto, Korsel Bentuk Unit Khusus Investigasi Kejahatan Kripto
"Mereka melihat bahwa perkembangan ekonomi Indonesia sangat baik, terus meningkat, dan sangat stabil. Jadi itu yang kemudian menjadikan mereka memutuskan untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia," tandasnya.
Selain didampingi oleh Menteri Luar Negeri, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: