- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Miliki Banyak Potensi Energi Terbarukan, Kok Indonesia Masih Tertinggal dari Negara Lainnya?
Meskipun dikatakan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi di energi terbarukan ini, Indonesia masih terbilang cukup tertinggal dalam pengembangan energi terbarukan tersebut dibandingkan negara-negara lainnya.
Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Wiluyo Kusdwiharto merespon hal ini mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak tertinggal dari negara-negara tersebut.
“Menurut saya sih, kita sebenarnya nggak tertinggal. Jadi memang Indonesia ini dikaruniai sumber energi yang sangat berlimpah, dan kita sebagai bangsa Indonesia harusnya bersyukur bahwa kita tidak akan pernah kekurangan energi,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube MASKEEI Official yang berjudul Pengembangan Energi Bersih Dalam Rangka Transisi Energi Nasional dan Global pada Sabtu (29/7/2023).
Ia menjelaskan, mulanya Indonesia menggunakan energi fosil, seperti batubara, untuk sektor transportasi dan industri dikarenakan pada tahun 70-80an harga dari energi tersebut terbilang cukup murah.
“Pada awal-awal tahun 70-80an, kita dikaruniai energi BBM, dan energi batubara yang cukup melimpah. Sehingga, pengelolaan BBM dan energi fosil tersebut banyak digunakan untuk sektor transportasi dan sektor industri, terutama untuk pembangkit. Kenapa dipakai? Karena harganya sangat murah. Jadi, sebagai contoh PLTU batubara ini harganya sekitar lima sen USD per KWH,” jelasnya.
Sehingga, saat itu pemerintah memanfaatkan hal tersebut untuk menyediakan energi murah kepada masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, pemerintah berharap masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan energi tersebut untuk keperluan bisnis agar memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian.
“Dan ini sangat murah, sehingga waktu itu pemerintah dan komitmennya adalah harus menyediakan energi murah untuk masyarakat supaya masyarakat juga bisa menikmati energi ini untuk mereka bisa menemukan industri, misalnya UMKM atau industri yang skala besar. Jadi, bisa impact ekonominya cukup besar kalau energi ini bisa dinikmati dengan harga yang cukup murah,” papar Wiluyo.
Namun, dikarenakan menyebabkan pemanasan global, yang membuat panas permukaan bumi dan tinggi air laut yang semakin naik, pemerintah Indonesia akan mengurangi penggunaan energi fosil tersebut.
Pemerintah Indonesia dikabarkan akan targetkan net zero emission di tahun 2026 mendatang.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mencapai target tersebut adalah dengan cara mulai membangun pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan atau renewable energy.
Sebelumnya, Wiluyo mengatakan bahwa potensi energi terbarukan di Indonesia itu besar, yakni ada sekitar 3000 Gigawatt.
Ia menyarankan pemerintah Indonesia dapat memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai target net zero emission.
“Potensi renewable energy di Indonesia itu cukup besar. Jadi, ada sekitar 3000 Gigawatt potensi tersebut yang ada di Indonesia. Yang termanfaatkan saat ini baru 4%. Nah, itu perlu adanya booster supaya target net zero emission 2050 bisa segera terwujud,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: