Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara dengan tema "Kenali Jenis-Jenis Uang dan Transaksi Digital" pada Jumat (28/7/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Informatika UIN Bandung, Cecep Nurul Alam, dan Ketua Umum Relawan TIK, Fajar Eri Dianto, serta Professional Public Speaker, Chika Audhika.
Ada urgensi untuk meningkatkan kemampuan literasi digital yang dilatarbelakangi terus meningkatnya jumlah pengguna internet. Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 menunjukkan pengguna internet di Indonesia saja sudah mencapai 214 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk.
Di mana menurut data BPS pada 2018 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Kompetensi keamanan digital, pengguna internet harus bisa mengamankan perangkat digitalnya baik software maupun hardware. Lalu mengamankan identitas digitalnya, mewaspadai penipuan digital, serta memahami rekam jejak digital, hingga memahami keamanan digital anak.
"Kemudahan transaksi membuka potensi risiko, salah satunya budaya yang tidak bijak dalam pemanfaatan platform pembayaran digital," ungkap Ketua Umum Relawan TIK, Fajar Eri Dianto, saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (28/7/2023).
Pertama-tama untuk beradaptasi dengan digitalisasi kenali dulu sistem pembayaran digital karena banyak jenisnya.
Dompet digital atau uang elektronik tersebut jadi tempat penyimpanan saldo uang yang dikemas dalam akun maupu kartu dengan pengisian ulang untuk membayar parkir, tol, serta belanja.
Lebih jauh Fajar mengingatkan agar pengguna mencermati proses pembuatan akun dompet digital, mulai dari mengisi registrasi seperti nama lengkap, nomor KTP, alamat, email.
Lalu harus cermat dalam memilih aplikasi penyelenggara keuangan digital dan cermat dalam memenuhi kebutuhan data sebagai kunci dalam menghindari penipuan digital.
Tak hanya kemungkinan jadi sasaran penipuan digital, kemudahan yang diberikan dalam transaksi digital juga harus disikapi secara bijak.
"Diperlukan pemahaman prioritas kebutuhan, disesuaikan dengan kemampuan finansial," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat