Terbuka dengan Pendanaan Baru, CEO Ralali: Sekitar Rp759 Miliar
Menghadiri sebuah konferensi pemasaran dan teknologi Vibe Martech Fest di Jakarta pada Selasa (1/8/2023) lalu, Warta Ekonomi berkesempatan mewawancarai CEO Ralali.com Joseph Aditya secara langsung. Kabarnya, Ralali.com terbuka dengan pendanaan baru Seri D sekitar US$30 juta-US$50 juta (Rp455 miliar-Rp759 miliar).
Menurut Joseph, pihaknya telah beberapa kali mengungkapkan (disclose) nilai pendanaan baru tersebut.
“Jadi, kami memang pastinya ada pendanaan baru yang sedang kami cari, di tahap pendanaan baru. Sekitar US$30 sampai US$50 juta untuk securing-nya. Periodenya mungkin di tahun ini,” ujar Joseph ketika Warta Ekonomi menemuinya di konferensi Vibe Martech Fest pada Selasa (1/8/2023).
Baca Juga: Rayakan Satu Dekade, CEO Ralali.com Ungkap Strategi Bertahan di Berbagai Masa
Joseph mengatakan, rencana pendanaan baru tersebut digunakan untuk menumbuhkan beberapa unit bisnis yang ingin dipisahkan atau spin-off, salah satunya adalah Kalibrasi.com.
Selain itu, Joseph juga menceritakan bahwa pendanaan digunakan untuk mengekspansi bisnis, salah satunya dalam wujud cross-border.
“Kami juga ada rencana untuk ekspansi bisnis. Jadi, bantu bisnis dari Indonesia untuk jualan ke luar negeri dan sebaliknya. Jadi, cross-border,” imbuhnya.
Mengenai cross-border, kini Ralali.com kebanyakan memfokuskan usahanya di Indonesia. Perusahaan pernah membuka layanan tersebut di Thailand pada tahun 2019 dan bermitra dengan Siam Cement Group (SCG) Trading.
Dilansir dari laman Crunchbase pada Kamis (3/8/2023), sampai saat ini Ralali.com telah menerima enam tahap pendanaan dengan total US$35,4 juta (Rp537 miliar).
Pada September 2022 lalu, pendanaan Seri D Ralali dipimpin oleh ACA Investments, salah satu perusahaan modal ventura asal Singapura, sebesar US$2 juta (Rp30 miliar). Kemudian, disusul oleh Bee Accelerate dan SBI Group sebeagai pemimpin pendanaan Seri D lainnya sebesar US$155 miliar (Rp2.353 triliun) pada Februari 2022.
Di samping itu, Joseph sempat mengatakan bahwa perusahaan sudah menuju profitabilitas dan akan menuju go public atau melantai di bursa saham (IPO).
“… mindset-nya harus berdasarkan memberikan nilai atau penghasilan lah untuk perusahaan,” pungkasnya santai.
Meskipun begitu, ia menambahkan walaupun jadwal pendanaan mundur, namun tetap akan berlangsung pada tahun 2023.
“Seharusnya tahun ini sudah jadwal [pendanaan], memang agak lambat, namun secara bertahap akan [diadakan],” tutupnya.
Baca Juga: Makin Digandrungi, 45,9% Pengguna E-Commerce Jatuh Cinta dengan Metode Pembayaran Paylater
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: