Platform jual-beli berbasis B2B asal Indonesia, Ralali.com, baru-baru ini melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya. Menurut sumber yang tidak ingin diungkapkan identitasnya, 90% karyawan terdampak terkena potongan gaji, bahkan tidak digaji, sementara karyawan yang baru keluar atau resign juga terkena gaji terakhirnya.
Ketika Warta Ekonomi menelusuri surat pemberitahuan perusahaan, ternyata surat tersebut ditangkap layar (screenshot) oleh karyawan setempat secara anonim dan dibagikan ke Instagram Story @ecommurz yang dilansir pada Sabtu (28/8/2023) lalu, yang kutipannya berisi sebagai berikut.
“Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah memutuskan untuk menerapkan penyesuaian yang bijaksana terhadap proses pencairan gaji kita untuk bulan Agustus 2023. Inti dari penyesuaian ini adalah membagi gaji bulan Agustus menjadi dua bagian. Rinciannya, 50% gaji akan dicairkan pada Agustus 2023, sedangkan 50% sisanya akan diproses dan didistribusikan pada September 2023,” ujar surat pemberitahuan perusahaan yang dilansir pada Sabtu (28/8/2023).
Baca Juga: Terbuka dengan Pendanaan Baru, CEO Ralali: Sekitar Rp759 Miliar
Sementara itu, sumber anonim tersebut mengatakan, adanya pencicilan gaji tersbut juga dibarengi dengan arahan kepada karyawan untuk unpaid leave selama tiga bulan, mendesak mereka untuk mencari pekerjaan lain, yang tujuannya agar perusahaan tidak membayar pesangon.
“Saya pun jadi salah satu pegawai yang dipaksa untuk melakukan resign,” ujar sumber anonim ketika dimintai keterangan Warta Ekonomi pada Jumat (1/9/2023).
Di samping itu, sumber tersebut mengatakan bahwa perusahaan sempat mengadakan townhall atau perkumpulan untuk pemberitahuan penting pada Jumat (31/8/2023). CEO Ralali.com, Joseph Aditya, sempat hadir dan menjadi pembicara, namun tidak membahas pemotongan gaji tersebut.
“[Ia] lebih fokus [membicarakan] struktur baru dan rencana kerja,” imbuh sumber tersebut.
Dalam surat pemberitahuan perusahaan, adanya pemotongan gaji tersebut bertujuan untuk pengelolaan arus kas lebih seimbang dan memastikan pencairan kompensasi yang sah secara berkelanjutan, meski secara bertahap.
Sementara itu, dalam sumber yang Warta Ekonomi dapatkan secara anonim pada Jumat (1/9/2023), perusahaan juga memberlakukan reward dan punishment, yakni reward bagi karyawan yang berperforma baik dan yang tidak diberikan punishment berupa PHK atau layoff.
Sempat merayakan satu dekadenya, Ralali.com meluncurkan dua lini kreasi bersama perusahaan (co-creation) yakni Kalibrasi.com sebagai platform untuk sektor industri manufaktur, pabrik, dan sejenisnya, serta Limbah.id sebagai platform manajemen limbah.
Tambahan lainnya, Ralali.com juga tengah membuka diri terhadap pendanaan baru tahap sekitar Rp455 miliar – Rp759 miliar yang diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.
Baca Juga: Rayakan Satu Dekade, CEO Ralali.com Ungkap Strategi Bertahan di Berbagai Masa
Dilansir dari laman Crunchbase pada Jumat (1/9/2023), Ralali.com menerima enam tahap pendanaan dengan total Rp537 miliar. Pendanaan Seri D dipimpin oleh ACA Investments pada September 2022 sebesar Rp30 miliar. Kemudian disusul oleh Bee Accelerate dan SBI Group sebagai pemimpin pendanaan Seri D lainnya sekitar Rp2.353 triliun pada Februari 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement