Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Ragu Lapor Berita Hoaks yang Beredar di Internet dan Edukasi Orang Terdekat

        Jangan Ragu Lapor Berita Hoaks yang Beredar di Internet dan Edukasi Orang Terdekat Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Kalimantan Selatan -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Menjadi Pejuang Anti-Hoaks di Dunia Digital" pada Senin (1/8/2023).

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi bidang, antara lain Relawan TIK Provinsi Bali Romiza Zildjian; dan Koordinator NXG Indonesia Chapter Makassar, Muhammad Sahid; serta HR Profesional, Rovien Aryunia. 

        Baca Juga: Fenomena Hoaks yang Sudah Eksis Sejak Peradaban Manusia

        Literasi digital perlu terus disosialisasikan secara merata untuk seluruh masyarakat Indonesia terkait pemahaman mengenai kecakapan digital, budaya, serta etika dan keamanan di ruang digital, mengingat internet juga memiliki risiko. Hal ini dilatarbelakangi survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI) 2023 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah pesat dan kini mencapai 215 juta. 

        Terlebih menurut data BPS pada 2018 dari tiga sub indeks dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. Hal ini memengaruhi ekosistem digital yang tidak sehat salah satunya seperti beredarnya hoaks atau berita palsu di internet.

        "Hoaks adalah informasi yang sengaja disebarkan untuk menipu orang, hoaks biasanya dibuat untuk menguntungkan pihak tertentu misalnya ingin menjatuhkan lawan politik maupun menyebar ketakutan di masyarakat," ungkap Relawan TIK Provinsi Bali, Romiza Zildjian, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Senin (1/8/2023).

        Lebih lanjut ia mengatakan, respons pengguna saat menerima informasi dari internet memengaruhi bagaimana seseorang terpapar hoaks. Periksa ulang berita yang beredar dengan mengecek fakta maupun sumbernya adalah hal pertama yang harus dilakukan jika menemukan berita yang isinya cenderung bombastis di internet. 

        Selain itu, jika menemukan hoaks di Internet, siapa pun bisa melaporkannya melalui situs cekfakta.com maupun turnbackhoax.id dan ikut mengedukasi orang lain agar waspada terhadap berita bohong. Apalagi menurutnya hoaks begitu cepat menyebar dibandingkan dengan klarifikasi hoaks. 

        "Saring dulu sebelum sharing," pesan Koordinator NXG Indonesia Chapter Makassar, Muhammad Sahid di kesempatan yang sama. 

        Ia mengingatkan agar tidak tergesah-gesah untuk membagikan ulang informasi dari internet yang belum tentu kebenarannya. Di samping itu, ia juga mengajak agar jadi pengguna internet yang cerdas yaitu dengan memahami hak-hal digital, meskipun menjamin tiap warga untuk membuat, mengakses dan menyebarkan informasi tapi harus bertanggung jawab. Menurutnya penggunaan media digital tetap harus menjunjung tinggi budaya digital yaitu budaya Pancasila. 

        HR Profesional dan Anggota Mafindo, Rovien Aryunia menambahkan, berbagai motif orang menyebarkan hoaks antara lain memang memiliki niat jahat untuk memengaruhi publik. Termasuk di dalamnya ingin mencari popularitas, pengaruh dari kelompok dan polarisasi, serta kesulitan membedakan antara fakta dengan informasi palsu. 

        Baca Juga: Ajak Semua Pihak Tangkal Hoaks di Pemilu 2024, Anggota Komisi III DPR Singgung Pesan Prabowo

        "Hoaks ini berbahaya karena bisa menimbulkan kecemasan, perasaan putus asa, depresi bagi korban dan keluarga karena pembunuhan karakter, bahkan bisa mengancam keamanan negara dan kematian," jelasnya.  

        Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: