Perlu Kecakapan Digital Agar Jadi Warganet yang Bijak dalam Bermedia Sosial
Akibat minimnya literasi digital, warganet (netizen) Indonesia dinilai termasuk dalam warganet tidak sopan se-Asia Tenggara. Ketidakberadaban warganet itu juga dipicu oleh nihilnya implementasi nilai Pancasila, serta sikap merasa paling benar sendiri.
"Menjadi warganet yang bijak butuh kecakapan digital. Yakni, sekumpulan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk beroperasi secara efektif dalam dunia digital," tutur influencer Ana Livian dalam diskusi literai digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Komunitas Yorfest Cilegon di Yorday Avenue, Ciwaduk, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (5/8/2023) sore.
Baca Juga: 3 Platform Digital Adira Finance Ramaikan Adira Festival 2023 di Medan
Dalam diskusi bertajuk "Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial", Ana menegaskan ada empat pilar utama literasi digital yang perlu masyarakat pahami dan implementasikan dalam aktivitas di dunia digital (media sosial). Salah satunya ialah digital skills, atau pemahaman perangkat keras serta lunak serta sistem operasi digital.
Selanjutnya, digital ethics sebagai sebuah sarana penyesuaian diri berpikir rasional dan beretiket. "Lalu, digital culture untuk membangun wawasan kebangsaan dan budaya di ruang digital; serta digital safety sebagai sarana meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data diri," jelas Ana Livian dalam diskusi yang dipandu moderator Sintia Dewi itu.
Bijak bermedia sosial, menurut Ana Livian, artinya mampu memanfaatkan teknologi digital yang semakin berkembang pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk di tempat kerja, pendidikan, komunikasi, bisnis, hiburan, dan lainnya.
"Dengan memiliki kecakapan digital yang kuat, seseorang dapat mengoptimalkan potensi teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas, akses informasi, kolaborasi, dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat di dunia digital," pungkas Ana Livian.
Dari perspektif keamanan digital, influencer sekaligus penyiar radio Azmy Zen mengatakan, menjadi warganet bijak dalam bermedia sosial berarti mampu melindungi identitas digital maupun menjaga rekam jejak digital tetap positif.
"Yang dimaksud dengan rekam jejak digital, yakni segala rekam jejak data seseorang saat orang tersebut berselancar dan menggunakan internet. Pengguna internet kadang secara tidak sadar meninggalkan jejak digital saat berselancar di dunia maya," jelas Azmy Zen.
Menurut Azmy Zen, jejak digital penting dijaga karena bersifat permanen dan menentukan reputasi kita.
"Pengusaha dapat memeriksa jejak digital karyawan potensial mereka, terutama media sosial mereka, sebelum membuat keputusan perekrutan. Perguruan tinggi dan universitas dapat memeriksa jejak digital calon siswa mereka sebelum menerimanya juga," imbuhnya memberi contoh.
Sementara, influencer Delvino Mahsavareza berpesan kepada pengguna digital untuk selalu berhati-hati dan mampu mengandalikan diri saat berada di dunia maya, seperti emosi, pamer kepintaran, kekuasaan, dan kekuatan.
"Jangan posting apa pun atau berkomentar dalam keadaan marah dan bernada tinggi. Kendalikan emosi Anda dari provokasi dan lainnya. Jangan ragu meminta maaf jika keliru atau menyinggung orang lain," sebut Delvino Mahsavareza.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Baca Juga: Buntut Polemik TikTok! Kemendag Bakal Pisahkan Izin Medsos dan Social Commerce
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas