Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Oktober Mendatang, 51 Negara Akan Hadiri KTT AIS Forum di Bali

        Oktober Mendatang, 51 Negara Akan Hadiri KTT AIS Forum di Bali Kredit Foto: Kemenko Marves
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum pertama setelah direncanakan selama tujuh tahun sebelumnya. KTT AIS Forum berprinsip untuk merangkul dan bekerja sama dengan seluruh negara pulau dan kepulauan, serta dengan konkret membuat program yang berasal dari kepentingan masyarakat.

        Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Sora Lokita, mengatakan, dalam hal ini, 51 negara pulau dan kepulauan akan berpartisipasi pada KTT AIS Forum pertama pada 11 Oktober 2023 mendatang di Bali.

        Baca Juga: Presiden Jokowi: Semua Terkait KTT Ke-43 ASEAN Sudah Disiapkan

        "Indonesia dilihat memiliki banyak best practices, kita tidak mau menyimpan hanya untuk kebutuhan sendiri, tapi kita ingin membuat gerakan global di mana solusi atas permasalahan negara pulau dan kepulauan bisa kita gerakan dari penjuru dunia. Harapannya gerakan ini jadi lebih masif dan akhirnya negara pulau dan kepulauan dapat menghadapi tantangan bersama-sama," kata Sora Lokita dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).

        Melihat penting adanya solusi atas permasalahan dari negara pulau dan kepulauan, Sora menegaskan target KTT AIS Forum yakni sebagai wadah aspirasi dan harapan-harapan yang mengutamakan kepentingan masyarakat di negara itu sendiri.

        "Di KTT AIS Forum yang dilaksanakan di Bali, salah satu target utamanya adalah leaders declaration di mana berisi harapan-harapan dari para pemimpin negara, bagaimana KTT AIS Forum ini ke depannya terus berkembang menjadi sebuah international organization yang dapat membantu kemaslahatan para islanders atau penduduk di negara pulau dan kepulauan, serta memperbaiki dan meningkatkan berbagai program dan kerja yang selama ini telah dilakukan oleh AIS Forum," jelasnya.

        Sora menyatakan KTT AIS Forum merupakan ide dan inovasi yang digerakan oleh Indonesia. Ide ini diinisiasikan pada tahun 2017 dengan dasar tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan. Tidak hanya permasalahan perubahan iklim, pengembangan potensi ekonomi biru, namun permasalahan konektivitas, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan pencemaran laut.

        Di samping itu, Kemenko Marves menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk bekerja sama dalam mengglorifikasi perhelatan internasional ini.

        Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, menyampaikan Indonesia dipercaya untuk menyelenggarakan beberapa forum-forum Internasional terbesar di dunia dan hal ini menujukkan kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Indonesia termasuk KTT AIS Forum 2023.

        "Dengan adanya forum ini, diharapkan kepala negara pulau dan kepulauan akan hadir dan sampai saat ini sudah ada 13 (tiga belas) kepala negara yang akan menghadiri KTT AIS Forum," jelas Dirjen Usman Kansong.

        Baca Juga: Pesan Ridwan Kamil kepada Forum Jabar Sehat: Terapkan Empat Filosofi Sunda

        Selain itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary turut serta hadir dalam Media Briefing KTT AIS Forum 2023, menjelaskan tujuan AIS Forum yaitu untuk mengatasi permasalahan global dengan 4 area pertama antara lain, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim yang baik.

        Senior Advisor for Climate Governance UNDP Indonesia Abdul Wahid Situmorang  juga mengingatkan, bagi negara pulau dan kepulauan, laut adalah tulang punggung perekonomian dimana dibutuhkan solusi-solusi yang dapat dipergunakan bagi negara itu sendiri maupun negara berkembang lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: