Prospek Kian Cerah, Sektor Properti Butuh Stimulus Pemerintah Agar Bergairah
Industri properti di Indonesia, seperti banyak negara lain, telah menghadapi tantangan yang serius selama pandemi beberapa tahun ke belakang. Dalam upaya untuk menghidupkan kembali gairah dan pertumbuhan dalam sektor ini, para pelaku industri dan ekonom membutuhkan stimulus dari pemerintah.
Meskipun beberapa tanda pemulihan telah muncul, dukungan lebih lanjut diharapkan untuk memastikan prospek cerah bagi sektor properti dalam jangka panjang.
Winang Budoyo, Chief Economist PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), mengatakan bahwa sektor properti kompak menguat. Hal ini ditopang oleh kondisi pasar properti Tanah Air yang semakin kompetitif.
Baca Juga: Bukti Ekonomi Moncer, Summarecon Bukukan Penjualan Properti Rp600 Miliar Hanya Dalam Sehari
“Indeks Pasar Properti pada kuartal I-2023 naik lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, baik dari sisi penjual maupun konsumen. Hal ini terutama terlihat pada indeks harga dan permintaan,” jelas Winang, dikutip dari kanal Youtube Rivan Kurniawan pada Kamis (10/8/2023).
Sejak awal tahun 2023, sekitar 73,31% dari total dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan perumahan berasal dari sumber dana internal. Di sisi lain, dalam hal konsumen, fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap menjadi opsi paling populer dalam transaksi pembelian properti tempat tinggal, dengan porsi mencapai sekitar 74,83% dari total pendanaan.
“KPR sendiri pertumbuhan nasional sekitar 7,3%, jadi masih terus naik. Secara umum, apalagi kalau bicara rumah dengan harga Rp500 juta ke bawah itu permintaannya masih tinggi. Ditambah lagi KPR subsidi, pemerintah baru aja ngeluarin peraturan baru dengan kenaikan harga 7%. Jadi, memang saya rasa tentunya akan membuat developer lebih bergairah membangun rumah-rumah subsidi,” terangnya lagi.
Winang menyatakan bahwa pemerintah telah mendukung pertumbuhan di sektor properti. Dorongan dari pemerintah ini dibutuhkan oleh para pelaku industri dan investor dengan memberikan insentif dan stimulus yang dapat merangsang pertumbuhan.
“Terbukti bahwa pemerintah melihat sektor properti sebagai salah satu sektor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Buktinya ketika pandemi, pemerintah mengeluarkan LTV (Loan to Value) dan PPN DTP (Pajak Ditanggung Pemerintah). Itu sebetulnya salah satu upaya pemerintah untuk tetap mendorong pertumbuhan sektor properti,” imbuhnya.
Dengan merangsang pertumbuhan di seluruh ekosistem industri properti, pemerintah dapat membangun fondasi yang kuat bagi pemulihan ekonomi yang lebih luas.
“Kita butuh yang namanya stimulus dari pemerintah. Kalau sektor perumahan itu berkembang, maka industri yang di belakang maupun di depannya juga akan akan meningkat. Oleh karena itulah, pemerintah memang perlu memberikan beberapa stimulus yang terkait dengan sektor perumahan,” tutur Winang.
Baca Juga: Cara Memilih Properti Pertama di Usia Muda, Rumah atau Apartemen Dulu Ya?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: