Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Curhat Kisah Susahnya Urus NIB, Begini Jurus Baru Menteri Bahlil Permudah Izin Usaha

        Curhat Kisah Susahnya Urus NIB, Begini Jurus Baru Menteri Bahlil Permudah Izin Usaha Kredit Foto: BKPM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menceritakan kisahnya saat masih menjadi pelaku UMK, terkait betapa susahnya mengurus perizinan berusaha, yang masih menjadi momok bagi pelaku usaha hingga kini.

        Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Pekanbaru, Riau.

        Baca Juga: 'Merah-Putihkan' Papua Barat Daya, Menteri Bahlil Sebar 2 Juta Bendera

        Dalam kesempatan itu, Bahlil memberikan apresiasi kepada para pelaku UMK perseorangan di Pekanbaru yang telah mengurus NIB sebagai izin usahanya serta telah menjadi penggerak perekonomian nasional. 

        Di hadapan kurang lebih 650 pelaku UMK perseorangan di Pekanbaru, ia mengungkapkan harapannya agar semakin banyak pelaku UMK yang menyadari pentingnya memiliki NIB untuk pengembangan usahanya. 

        "Dulu waktu saya bikin izin setiap meja harus ada yang saya tinggalkan. Itu dulu. Dengan pengalaman itu, saya bilang tidak boleh lagi lewat-lewat meja. Semua lewat OSS (Online Single Submission) dan untuk UMKM itu gratis," kata Bahlil, dikutip Jumat (11/9/2024).

        Bahlil menyampaikan pemerintah terus berupaya untuk dapat mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memudahkan perizinan berusaha.

        Baca Juga: Pengamat Apresiasi Kinerja Bahlil Pastikan LG Bangun Pabrik Baterai EV Raksasa di RI Senilai Rp142 Triliun

        "Saya tau Bapak Ibu bikin izin susah. Betul toh? Makanya, sebagai mantan UMK yang sekarang jadi Menteri Investasi, saya buat kebijakan lewat OSS. Saya pangkas semua administrasinya," imbuhnya.

        Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Menteri Investasi/Kepala BKPM ke Provinsi Riau untuk secara langsung memberikan semangat kepada para pelaku UMK perseorangan di Pekanbaru. 

        Ia juga menyampaikan, pemerintah Riau benar-benar berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah untuk terus mengoptimalkan layanan OSS dalam membantu pelaku usaha membuat izin usaha dan fasilitas lainnya.

        "Kami terus menggerakkan sesuai dengan arahan Pak Menteri, sehingga ke depan lebih banyak pelaku usaha yang mendapat dukungan dari kemitraan antara usaha besar dan UMKM di Riau ini. Manfaat dari kemitraan ini telah memberikan bukti nyata yakni pertumbuhan ekonomi Riau cukup naik signifikan dari 4,45% menjadi 4,88%. Tentu ini berkat adanya andil dari pelaku UMK," ujar Syamsuar.

        Baca Juga: Timur Tengah Bidik Investasi Energi Terbarukan Jawa Barat

        Ade Candra, salah satu pelaku usaha di bidang perlengkapan rumah tangga yang ikut hadir dalam kegiatan pemberian NIB di Pekanbaru, mengungkapkan kemudahannya memperoleh izin usaha melalui OSS. 

        "Dengan adanya OSS ini, para pelaku UMK sangat berterima kasih karena ini merupakan kemudahan nyata bagi perizinan. Semua perizinan usaha lengkap ada di OSS. Kita juga mudah memperoleh panduan dalam pengisian data di sistem OSS ini. Di Youtube ada, di aplikasi OSS-nya juga ada," ungkap Ade Candra.

        Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, selama periode 4 Agustus 2021 hingga 10 Agustus 2023, telah terbit sebanyak 5.197.503 NIB di seluruh Indonesia, di mana sebanyak 120.223 NIB berasal dari Provinsi Riau. 

        Berdasarkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama periode Januari hingga Juni 2023, Provinsi Riau menduduki posisi keempat se-Indonesia. 

        Baca Juga: Menteri Bahlil Rangkul China Tambah Investasi Senilai Rp175 Triliun

        Dalam periode tersebut, realisasi PMDN di Provinsi Riau tercatat sebesar Rp28,5 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 3.546 proyek. 

        Sementara itu, dalam periode yang sama, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Riau mencapai USD1.393,1 juta dari 441 proyek. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: