- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Berperan dalam Transisi Energi, Pemerintah Harus Takar Cadangan Gas Nasional
Upaya pemerintah untuk dapat melakukan transisi energi dari fosil menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menggunakan gas bumi dinilai harus dibarengi dengan kondisi cadangan gas tersebut.
Analis Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Putra Adhiguna mengatakan, gas akan memliki peran dalam proses transisi energi di Indonesia, tapi pemerintah harus menakar berapa lama cadangan gas bisa bertahan.
"Jangan melakukan ekspansi sektor pengguna gas yang tidak perlu bila dalam satu dua dekade akan menjadi net importir gas," ujar Putra saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (22/8/2023).
Baca Juga: SKK Migas Yakini Industri Hulu Migas Masih Punya Kontribusi dalam Pembangunan Nasional
Menurut Putra, potensi dari gas rasanya perlu dioptimalkan. Pasalnya, emisi dari gas dibanding batu bara bisa lebih rendah.
Namun, kebocoran gas metana dalam proses produksinya harus dimitigasi karena memiliki efek gas rumah kaca yang sangat besar.
"Sekitar 80 kali lipat gas CO2. Hal ini tengah menjadi sorotan dunia internasional dan ke depannya akan semakin menguat," ujarnya.
Selain itu, ia menilai bahwa dari sisi infrastruktur gas masih banyak yang perlu diperbaiki, utamanya ketersambungan jaringan dan penggunaan jaringan gas bagi konsumen seperti rumah tangga.
"Sumber gas saat ini banyak berada jauh dari tempat permintaannya, seperti Jawa sehingga penggunaan metoda tranportasi melalui LNG tidak terhindarkan, yang berimbas pada harga gas," ungkapnya.
Baca Juga: Gas Punya Potensi Gantikan Energi Fosil di Masa Transisi, Pemerintah Diminta Larang Ekspor Gas
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: