Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MenKopUKM Sebut Kurang Kesadaran dalam Bisnis Inklusif Jadi Tantangan Utama Promosi IB di ASEAN

        MenKopUKM Sebut Kurang Kesadaran dalam Bisnis Inklusif Jadi Tantangan Utama Promosi IB di ASEAN Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

        Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) RI Teten Masduki mengatakan salah satu tantangan dalam mempromosikan model Bisnis Inklusif (IB) utama di ASEAN ialah kurangnya kesadaran mengenai bisnis inklusif secara luas.

        Hal ini diungkapkannya dalam agenda Side Event of The 6th ASEAN INclusive Business Summit 2023 'Collaboration for a More Include' di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/8/2023).

        Baca Juga: Teten Masduki Launching Susu Ikan Pertama di Indonesia Hasil Kemitraan Koperasi dan UKM

        Karenanya, Teten menekankan komitmen komunitas ASEAN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan untuk semua.

        "Acara ini dapat meningkatkan kesadaran, memfasilitasi kemitraan strategis, dan menggerakkan sumber daya untuk mengatasi masalah ini," kata MenKopUKM.

        Diharapkan, agenda ini dapat menjadi tonggak kritis dalam perjalanan menuju bisnis yang inklusif dan bertanggung jawab.

        "Ketika kita berusaha untuk memperkuat keterlibatan Organisasi Masyarakat Sipil dan Organisasi Hak Perempuan dalam mempengaruhi komitmen dan kebijakan, kita harus mengakui peran penting yang mereka mainkan dalam mempromosikan tanggung jawab sosial dan lingkungan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan masyarakat," jelas Teten.

        Dalam hal ini, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUK) mendorong pendekatan kolaboratif dengan melibatkan pemerintah, pelaku sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan organisasi. Karena itu, secara bersama-sama diharapkan dapat menciptakan kebijakan inisiatif.

        "Melalui acara ini, mari kita berkomitmen terhadap nilai-nilai inklusivitas dan tanggung jawab. Mari kita berjuang untuk menciptakan lanskap bisnis di mana setiap entitas-usaha, besar atau kecil, berperan dalam menciptakan ASEAN yang lebih adil, berkelanjutan, dan makmur bagi semua," ucapnya.

        Baca Juga: Dukung Bisnis Inklusif Kawasan ASEAN, Kemenkop-UKM Siap Gelar Perhelatan IB Summit ke-6 di Bali

        Teten mengharapkan adanya aksi nyata dalam membentuk kebijakan dan inisiatif untuk kemajuan bersama dengan membangun wilayah ASEAN, bukan hanya pertumbuhan ekonomi, namun juga memastikan manfaat pertumbuhan bagi masyarakat luas.

        "Saya menantikan aksi nyata dalam membentuk kebijakan dan inisiatif untuk masa depan kita. Bersama-sama, kita dapat membangun wilayah ASEAN yang tidak hanya mencapai pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, tetapi juga memastikan manfaat dari pertumbuhan ini dapat dirasakan secara adil oleh seluruh warganya," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: