Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menghadirkan dua mitra koperasi, yaitu Koperasi Radha Krisna dari Bali dan Kopontren Al-Ittifaq dari Jawa Barat dalam forum he 6th ASEAN Inclusive Business (IB) Summit dengan tema Incentivise Businesses for Inclusive Growth di The Mulia, Nusa Dua, Bali.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, mengatakan, kedua mitra ini mewakili ekosistem koperasi yang saling terintegrasi antara hulu hingga hilir. Koperasi Radha Krisna bergerak pada sektor UKM kerajinan tangan atau craft yang melibatkan ribuan pelaku UMKM sebagai anggotanya, dan menjadi offtaker sekaligus agregator yang memasarkan produk-produk UMKM melalui Krisna oleh-oleh Bali.
Baca Juga: Penyaluran Dana Bergulir Sektor Riil Diperkuat LPDB-KUMKM
Kemudian, Kopontren Al-Ittifaq yang bergerak pada sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor kunci dalam perekonomian nasional, Kopontren Al-Ittifaq melibatkan anggotanya sebagai petani dan menjadi offtaker sekaligus agregator yang memasarkan produk-produk pertanian yang disalurkan kepada modern market, hotel, restoran, dan catering.
Menurutnya, Koperasi Radha Krisna merupakan koperasi yang telah mengukuhkan dirinya dalam ekosistem koperasi dan UKM craft. "Dengan pengalaman yang mumpuni dan komitmen terhadap pemberdayaan ekonomi lokal, Koperasi Radha Krisna telah memberikan dukungan krusial bagi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM," ujar Supomo dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
Menurut Supomo, kehadiran koperasi ini di IB Summit diharapkan akan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana koperasi dapat menjadi kekuatan penggerak dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Sementara itu, lanjut Supomo, dari sektor pertanian, LPDB-KUMKM menghadirkan Kopontren Al-Ittifaq yang merupakan contoh sukses dalam sektor pertanian dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan perkembangan teknologi.
"Dengan fokus pada pertanian berkelanjutan dan inovasi agritech, Kopontren Al Ittifaq telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan melalui komunitas Pondok Pesantren. Keberhasilan mereka dalam menggabungkan tradisi pesantren dengan teknologi modern adalah contoh inspiratif bagi sektor pertanian yang sedang berkembang di Indonesia," terang Supomo.
Partisipasi LPDB-KUMKM bersama mitra-mitra ini dalam IB Summit Bali 2023 menunjukkan komitmen dalam merangsang kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan peluang dan solusi bagi perkembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
IB Summit 2023 di Bali menjadi panggung yang penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah dan negara-negara di Kawasan ASEAN untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan menentukan langkah-langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kawasan ASEAN yang harmoni dan berkelanjutan.
"Kami yakin bahwa inovasi, kemitraan, dan semangat wirausaha akan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih cerah," tandas Supomo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum