Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus memperkuat penyaluran dana bergulir kepada sektor riil mulai dari pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
Perkuatan ini seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah dan juga tantangan global baik secara geopolitik maupun ekonomi yang berdampak pada energi dan pangan secara langsung. Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, menjelaskan, pihaknya optimis kontribusi penyaluran dana bergulir sektor riil akan semakin meningkat.
Baca Juga: Genap 17 Tahun, LPDB-KUMKM Melangkah Pasti Bersama Koperasi
"Ini seiring dengan penugasan dari Menteri Koperasi dan UKM yang menginginkan penyaluran dana bergulir lebih ditingkatkan kepada sektor riil, dari yang awalnya hanya dua persen, akhir tahun 2023 ini diharapkan bisa mencapai 40 persen dari total penyaluran kami sebesar Rp1,8 triliun," kata Supomo dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Supomo menambahkan, peningkatakan porsi pembiayaan pada sektor riil ini juga dilakukan LPDB-KUMKM secara bertahap melalui koperasi simpan pinjam yang memiliki anggota-anggota koperasi yang bergerak di sektor produktif.
Kemudian, dilakukan penguatan ekosistem koperasi dari hulu hingga hilir termasuk kepastian akses pasar produk dari UMKM agar terserap kepada pasar yang tepat, dan bisa saling terhubung menjadi ekosistem yang kuat.
"Keberhasilan dari pandemi Covid-19 lalu menjadikan pelajaran buat kami semua, dan ini ke depan dengan tantangan ekonomi global, kita harus kuat dan secara kompak bahu-membahu lakukan pemberdayaan ekonomi dari bawah dan tumbuh bersama," kata Supomo.
Supomo melanjutkan, dari sisi target penyaluran dana bergulir kepada sektor riil bisa mencapai 30 persen dari total Rp1,8 triliun, tetapi pihaknya optimis akan mencapai 40 persen. Di sisi lain, LPDB-KUMKM juga terus mengintensifkan program Inkubator Wirausaha guna memperkuat dan mendorong para tenant koperasi dan UMKM untuk terus berkembang.
"Sehingga pertumbuhannya makin cepat, sudah banyak contohnya yang berhasil seperti di Kopontren Al Ittifaq Bandung, kemudian Bali kita juga support koperasinya," tambah Supomo.
Menurut Supomo, dengan tantangan global yang terjadi saat ini, mau tidak mau ketahanan pangan dan kemandirian sektor pangan di Indonesia harus benar-benar diperkuat. "Segala lini daya yang ada di sendi-sendi pemerintah bisa kami dorong dan berdayakan," tandas Supomo.
Tercatat, secara akumulasi dari 2006 hingga akhir Juli 2023 berhasil disalurkan pinjaman/pembiayaan dengan total penyaluran sebesar Rp16,83 triliun kepada 3.259 mitra. Pinjaman/pembiayaan tersebut disalurkan melalui dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar Rp12,14 triliun kepada 2.632 mitra dan pola syariah sebesar Rp4,69 triliun kepada 647 mitra.
Sementara, untuk penyaluran dana bergulir di tahun 2023, hingga Juli 2023 tercatat mencapai Rp1 triliun kepada 129 mitra koperasi. Untuk penyaluran melalui pola konvensional sebesar Rp656,24 miliar kepada 85 mitra dan penyaluran melalui pola syariah sebesar Rp350,16 miliar kepada 44 mitra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement