Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lakukan Penipuan Kripto, Mantan Letnan DOC New Jersey Dituntut SEC AS

        Lakukan Penipuan Kripto, Mantan Letnan DOC New Jersey Dituntut SEC AS Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan letnan di Departemen Pemasyarakatan (Department of Corrections/DOC)) New Jersey, John A DeSalvo telah dituntut oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat lantaran mengatur penipuan kripto yang secara khusus ditargetkan pada polisi dan para petugas pertolongan pertama.

        Dilansir dari Cointelegraph, Kamis (24/8/2023), berdasarkan pengumuman pada 23 Agustus, DeSalvo diduga telah mengumpulkan US$623.388 (Rp9,58 miliar) dari 222 investor melalui penjualan token Blazar miliknya sendiri dari November 2021 hingga Mei 2022.

        DeSalvo mengklaim bahwa Blazar akan menggantikan sistem pembayaran tabungan dana pensiun bagi polisi, pemadam kebakaran, dan paramedis, sehingga memberikan pengembalian yang menguntungkan.

        Baca Juga: Kesultanan Oman Bangun Pusat Tambang Kripto Baru Senilai Rp5,36 Triliun

        "Token Blazar adalah token atau koin pertama yang dapat dibeli melalui potongan gaji setiap minggu. Ini akan diambil dari penghasilan mingguan seseorang sebelum pajak, mirip dengan pembayaran ke dalam pensiun, 401k, IRA, atau rencana tabungan pensiun lainnya."

        Saat mengajak investor, DeSalvo secara salah mengaku bahwa token Blazar telah diawasi oleh SEC. "Kami menjadi token yang disekuritisasi dengan SEC," ungkapnya. Padahal, sebenarnya token tersebut  tidak pernah mendapatkan perizinan dari badan regulasi tersebut.

        Tidak hanya itu, pada Mei 2022, DeSalvo meminta investornya untuk tidak menjual token Blazar mereka, sementara ia dikabarkan menjual 41 miliar token Blazar senilai US$51.000 (Rp778,51 juta). Hal tersebut berimbas kepada nilai token Blazar turun lebih dari 99,9%, kurang dari dua minggu setelah penjualan DeSalvo di PancakeSwap.

        "Volume penjualan masif DeSalvo menempatkan tekanan ke bawah pada harga perdagangan token Blazar dan menguras likuiditas mayoritas investasi PancakeSwap, menyebabkan keruntuhan dan kerugian investor yang substansial," tutur SEC.

        Selanjutnya, SEC memerintahkan larangan permanen terhadap DeSalvo untuk melakukan penawaran sekuritas, serta sanksi perdata dan pengembalian keuntungan.

        Baca Juga: Kota Cheongju di Korsel Sita Aset Kripto hingga Rp11,4 Juta dari Ribuan Penghindar Pajak

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: