Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinamika Tren Mobil 2023: Penjualan Toyota dan Daihatsu Melesat

        Dinamika Tren Mobil 2023: Penjualan Toyota dan Daihatsu Melesat Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri mobil di tahun 2023 mengalami dinamika yang terbilang ketat. Data penjualan mobil untuk Juli 2023 terdapat 80.416 unit yang terjual. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 2,6% (month on month/mom) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 82.581 unit. 

        Meskipun ada penurunan secara bulanan, penjualan mobil pada tujuh bulan pertama 2023 tetap menunjukkan pertumbuhan. Volume penjualan mencatat kenaikan sekitar 4,5% (year-on-year/yoy), dengan total 586.401 unit.

        Robertus Hardy, Head of Research Team & Strategist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa penurunan pada Juli 2023 berasal dari minimnya produksi mobil serta kecenderungan para produsen untuk menunggu hingga pameran GIIAS berlangsung.

        Baca Juga: Penjualan Motor Juli 2023 Merosot, Analis: Ada Peluncuran Produk Baru hingga Pameran Besar GIIAS

        “Industri kendaraan mobil memang hampir sama di Juli 2023, ada penurunan karena peluncuran produk baru tidak begitu banyak dan para produsen masih menunggu untuk pameran GIIAS di Agustus, sehingga kita lihat Agustus itu ada banyak peluncuran produk baru di pameran tersebut,” jelas Robertus Hardy, dikutip dari kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas pada Kamis (24/8/2023).

        Paling menarik adalah peningkatan pangsa pasar PT Astra International Tbk (ASII), yang mampu mencapai pertumbuhan signifikan. Pangsa pasar Astra naik dari sekitar 54,8% selama tujuh bulan pertama 2022 menjadi 55,7% pada periode yang sama di tahun 2023.

        Menurut Robertus, pertumbuhan tersebut dipicu oleh penjualan merek Toyota dan Daihatsu yang menunjukkan ketahanan yang cukup dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar otomotif.

        “Pangsa pasar Astra International mampu bertumbuh dengan cukup signifikan, dari hanya sekitar 54,8% di tujuh bulan pertama tahun 2022 tahun, lalu di tujuh bulan pertama tahun 2023 ini berhasil tumbuh menjadi 55,7% pangsa pasarnya. Itu didominasi oleh penjualan merek Toyota 32,7% dan Daihatsu 19,6% yang cukup resilience di tengah persaingan yang semakin ketat,” tuturnya lagi.

        Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) juga membawa perubahan penting dalam tren pasar. Pameran tersebut menyoroti kehadiran merek baru dari Tiongkok yang memperkenalkan produk-produk mobil listrik.

        Robertus mengatakan, meskipun mobil dari Tiongkok memiliki harga yang terjangkau, hal ini belum menjadi ancaman signifikan bagi pangsa pasar Astra.

        Pangsa pasar Astra yang saat ini mencapai 55%-56%, bahkan berpotensi mencapai 57% pada akhir tahun 2023, tetap terjaga oleh dominasi produk-produk mereka.

        “Meskipun harganya (mobil Tiongkok) cukup terjangkau, tapi kita melihat ke depannya ini belum menjadi suatu ancaman yang cukup berat bagi pangsa pasarnya Astra,” ucapnya.

        Namun, ada pergeseran menarik dalam segmen mobil listrik. Merek seperti Citroen dan Neta, yang dihadirkan oleh Indomobil Group, memperkenalkan mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau untuk konsumen menengah.

        Hal ini membuka potensi untuk meramaikan pasar mobil listrik di Indonesia karena dibandingkan dengan jarak, harga jual dan beli dari merek-merek mobil listrik, seperti Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq, masih terbilang jauh.

        Dengan adanya merek baru seperti Citroen dan Neta, pasar mobil listrik di Indonesia berpotensi menjadi lebih terjangkau di masa depan.

        “Sekarang ini, jarak antara harga jual (dan beli), misalnya Wuling Air EV dengan Hyundai Ioniq, masih terlalu jauh, sehingga di tengah-tengahnya kita lihat ada beberapa merek baru seperti Citroen dan Neta, yang menurut kita ini akan bisa menjadikan pasar mobil listrik di Indonesia bisa lebih terjangkau ke depannya,” pungkas Robertus.

        Baca Juga: Menghadapi Tantangan Mobil Listrik: Antara Energi Bersih, Geopolitik, dan Kesejahteraan Nasional

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: