Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jubir Kemenperin: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II Capai 5,17%

        Jubir Kemenperin: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II Capai 5,17% Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih pada level yang cukup kuat hingga Triwulan II 2023 mencapai 5,17% (yoy).

        "Industri Pengolahan Nonmigas juga masih tumbuh positif sebesar 4,56%," kata Febri saat konferensi pers rilis IKi di Kemenperin, Kamis (31/8/2023).

        Baca Juga: Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat di Agustus 2023

        Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi didukung dengan terus meningkatnya capaian realisasi investasi. Pada semester I realisasi investasi nasional mencapai Rp687,7 triliun, meningkat 16,1% dibanding Semester I 2022.

        Dalam hal ini, Sektor Industri yang berkontribusi 39,8% terhadap realisasi investasi nasional, mencapai Rp270,3 triliun pada Semester I 2023, naik 17,1%.

        "Kuatnya ekonomi Indonesia juga tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terjaga pada level optimis, pada bulan Juli 2023 mencapai 123,5," ujarnya.

        Febri menjelaskan, pertumbuhan ekonomi global diproyeksi tumbuh diangka 3,0% pada 2023 meskipun terjadi perlambatan di bandingkan tahun lalu, tercatat inflasi global mengalami penurunan pada Juli 2023. Sedangkan inflasi di Amerika Serikat meningkat 0,2% dibandingkan Juni lalu. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga makanan, tempat tinggal, dan jasa transportasi.

        "Sebagian besar negara mempertahankan tingkat suku bunga, sedangkan Uni Eropa dan Amerika Serikat menaikkan suku bunga pada Juli 2023 untuk menekan inflasi," ujarnya.

        Terkait harga Komoditas, lanjut dia, mayoritas harga komuditas unggul mengalami kenaikan harga pada bulan Juli 2023 dibandingkan bulan lalu. Kecuali harga karet yang turun 1,4% dan nikel turun 0,7%.

        "Namun sebagian besar harga komoditas di bulan Juli 2023 masih lebih rendah daripada rata-rata harga komoditas pada tahun 2022," jelasnya.

        Baca Juga: Kemenperin Gandeng Krakatau Posco Cetak SDM Baja Tangguh

        Sedangkan untuk ekspor-impor, dia menegaskan, ekspor industri pengolahan mencapai USD15,9 miliar pada Juli 2023, meningkat 3,9% (m to m) dibanding bulan sebelumnya. Impor industri pengolahan juga mengalami peningkatan sebesar 10,2% (m to m) dengan capaian sebesar USD15,0 miliar.

        "Seluruh jenis impor menurut penggunaan barang meningkat pada bulan Juli 2023. Impor bahan baku naik 12,57% dibanding bulan sebelumnya (m to m)," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: