Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Segmen Milenial jadi Pasar Paling Gurih Buat Sektor Properti

        Segmen Milenial jadi Pasar Paling Gurih Buat Sektor Properti Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sektor Properti diyakini memiliki masa depan yang kinclong di Indonesia, lantaran masih banyaknya masyarakat terutama milenial yang belum memiliki rumah sebagai kebutuhan primer. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) pada 2019 menyebutkan bahwa sebanyak 81 juta milenial belum mempunyai rumah. Hal itu tentu menjadi potensi pasar yang besar sekali bukan?

        Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Imelda Alini Pohan mengatakan, preferensi hunian ideal bagi generasi milenial ialah lebih mengutamakan harga beli, lokasi, jenis kepemilikan, skema pembayaran dan jarak ke transportasi umum.

        Baca Juga: Biar Nggak Boros dan Terjebak Utang, OJK Dorong Milenial Cerdas Keuangan

        Untuk itu, Perumnas menyediakan Samesta, hunian high rise dan landed dengan konsep yang sesuai generasi milenial seperti kemudahan mobilitas, terintegrasi dengan transportasi umum (Transit Oriented Development/ TOD), biaya hidup terjangkau, dan ramah lingkungan di Jabodetabek.

        "Dengan konsep hunian TOD ini, penghuni dapat menggunakan KRL dengan waktu tempuh rata-rata 30 menit sampai sudirman dengan biaya Rp4.000an. Selain itu, bebas polusi dan produktivitas meningkat tanpa perlu berlama-lama di jalan," ujarnya dalam webinar Warta Ekonomi yang bertajuk Milenial Mudah Punya Rumah di Jakarta, baru-baru ini.

        Adapun untuk menggenjot kepemilikan hunian bagi milenial, Perumnas mengkampanyekan program Sekarang Gampang Punya Rumah dengan keunggulan yang fleksibel dan simpel seperti pilihan bank banyak, pilihan lokasi di seluruh wilayah Indonesia, transaksi tanpa datang, dan administrasi yang anti ribet.

        "Kemudian juga terjangkau di mana dengan Rp780 ribu bisa langsung akad, cicilan suka-suka dan instan 49 jam langsung approve," tambahnya.

        Sementara itu, Direktur Keuangan dan Operasional PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Bonai Subiakto mengungkapkan, SMF memiliki beberapa program yang akan memudahkan milenial dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah, salah satunya adalah program pembiayaan Rent to Own alias sewa dahulu baru beli.

        "Sebagai komitmen Perseroan dalam mengembangkan alternatif pembiayaan perumahan yang dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan implementasi perluasan mandat, pada bulan Juni 2023 SMF telah mencairkan pembiayaan skema Sewa-Beli (Rent to Own)," jelasnya.

        Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong, memprakirakan pasar gemuk generasi milenial yang sebesar 32,5% dari total penduduk Indonesia, akan terus bertambah dan semakin besar dengan mulai masuknya generasi Z. Baca Juga: Airlangga Klaim Indonesia Jadi Tujuan Investasi Properti Terbaik di Dunia

        "Pola dan karakteristik milenial dalam pembelian properti yang harus diperhatikan adalah teknologi, akses, fleksibilitas dan mobilitas, harga terjangkau, investasi jangka panjang dan pengaruh tren visual," ucapnya.

        Untuk diketahui, sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan selama periode 2018-2022 berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp 2.349 triliun–Rp 2.865 triliun per tahun atau setara dengan 14,63%-16,3% terhadap PDB nasional. Dengan demikian kebangkitan sektor properti juga akan berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: