Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sinyal Megawati Gak Mau Temui Kaesang, Pengamat: Dia Sudah Mengobrak-abrik Aturan PDIP

        Sinyal Megawati Gak Mau Temui Kaesang, Pengamat: Dia Sudah Mengobrak-abrik Aturan PDIP Kredit Foto: Instagram/Ujang Komarudin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep berencana ingin menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, dalam tahapan PDIP, Kaesang mesti menemui Ketua DPP PDIP Puan Maharani terlebih dahulu.

        Terkait hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, bisa saja Megawati tak ingin menemui Kaesang lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingkari aturan PDIP, bahwa satu keluarga mesti satu partai.

        Baca Juga: Politisi PDIP soal Kaesang Jadi Ketum PSI: Ada Proses Pengarbitan

        Ujang menyebut, Jokowi maupun Kaesang sudah dianggap tidak taat asas atau mengobrak-abrik aturan di PDIP.

        "Memang PSI atau Kaesang atau Jokowi dianggap tidak taat asas, sama saja itu mengacak ngacak PDIP itu dengan satu keluarga berada di partai lain, itu sama saja mengobrak-abrik aturan di PDIP sama saja ya melawan ketentuan PDIP," kata Ujang saat dihubungi, Minggu (1/10).

        "Maka dalam konteks itu bisa saja PDIP Megawati gitu ya enggan bertemu Kaesang karena dianggap Kaesang dan keluarga Jokowi telah mengobrak abrik aturan yang ada di PDIP yaitu satu keluarga harus satu partai," sambungnya.

        Meski begitu, Ujang menjelaskan,  saat ini Megawati sudah memberikan kewenangan kepada Puan untuk menjalin komunikasi dengan berbagai ketua umum partai politik. Menurutnya, Puan juga dianggap sebagai tokoh sentral PDIP.

        "Jadi kalau Hasto mengatakan atau menemui Puan dulu memang wajar, bagus bagus saja, ya memang Mba Puan yang menjadi tokoh sentral yang diberi wewenang  oleh Megawati untuk bersilaturahmi ketum ketum partai," tuturnya.

        Jika pun dihambat, Ujang menerangkan, karena Kaesang bukan selevel dengan Megawati. Artinya, Presiden kelima RI itu terlalu besar bila berhadapan dengan Kaesang.

        Baca Juga: Megawati Dinilai Harus Turun Gunung Soal Kaesang, Pengamat: Demi Marwah PDIP

        "Ya lebih baik bertemu dengan Puan kan sama saja, jadi saya melihatnya Megawati, ya PDIP memang tidak suka dengan PSI dari dulu jadi dalam konteks itu Ketua Umum PSI wajar jika tidak ditemui oleh Megawati,  tapi oleh Puan," pungkasnya.

        Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan PSI yang ingin bersurat langsung ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hasto menyebut, ada tahapan untuk Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep bisa bertemu dengan Megawati.

        "Makanya satu-satu ya. Supaya ini kan kita ada tahapan semuanya," kata Hasto di acara Rakernas ke-IV PDIP, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/10).

        Baca Juga: PDIP Enggak Khawatir Kaesang Jadi Ketum PSI, Megawati Hening

        Hasto mengatakan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan menjadi perwakilan untuk bertemu dengan Ketum partai lain. Menurutnya ada mekanisme terkait itu.

        "Ya itu Mbak Puan akan bertemu dengan Mas Kaesang sebagai Ketua Umum PSI," katanya.

        Untuk diketahui, Puan Maharani menyambut baik rencana Ketum PSI Kaesang Pangarep yang ingin menemui Ketum Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Puan mengajak Kaesang untuk bertemu dirinya.

        "Ayo Mas Kaesang ketemu Mbak Puan dulu," kata Puan usai memberikan materi di Rakernas ke-IV PDIP, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9).

        "Ayo kapan mau ketemu Mbak Puan? Yuk, nih udah ditunggu nih sama Mbak Puan, Mas Kaesang," sambung dia.

        Baca Juga: Amannya Jokowi Selepas Kaesang Gabung PSI, Pengamat: PDIP Cuma Bisa Ngedumel

        Lebih lanjut, Puan berharap PSI yang belum menentukan arah dukungannya di Pilpres 2024 untuk bergabung bersama koalisi PDIP. Meski begitu, Puan meyakini jika PSI tentunya memiliki pertimbangan-pertimbangannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: