Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Resmi Tersertifikasi ISCC untuk Produk Berkelanjutan, Chandra Asri Siap Hasilkan Produk Berbasis Bio

        Resmi Tersertifikasi ISCC untuk Produk Berkelanjutan, Chandra Asri Siap Hasilkan Produk Berbasis Bio Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Atas konsistensinya dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil memperoleh International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), yaitu sebuah sistem sertifikasi keberlanjutan yang berlaku secara global untuk memproduksi produk yang ramah lingkungan. 

        Dengan diraihnya ISCC, fasilitas Chandra Asri kini telah tersertifikasi memenuhi standar untuk mengolah bio-feedstock menjadi produk berbasis bio, seperti Bio-Propylene, Bio-Ethylene, Bio-Crude C4, dan Bio-Pygas. Capaian tersebut juga turut mendukung langkah Chandra Asri dalam melakukan transisi pemanfaatan bahan baku alternatif yang lebih berkelanjutan. 

        Bahan baku berbasis bio sendiri memiliki jejak karbon yang lebih rendah dikarenakan bahan baku bio berasal dari tumbuhan yang telah menyerap karbon dari atmosfer. Proses ini menjadikan karbondioksida yang dilepaskan selama produksi diimbangi dengan karbon yang diserap selama pertumbuhan tanaman sehingga menghasilkan sistem closed-loop yang mengurangi efek gas rumah kaca. 

        Baca Juga: Dino Patti Djalal: Indonesia Harus Jadi Bagian dari Solusi Masalah Perubahan Iklim Melalui Penerapan ESG

        Direktur ESG & Sustainability Chandra Asri, Phuping Taweesarp, menyampaikan, “Melalui perolehan sertifikasi ISCC ini, kami optimistis dalam melihat peluang dari rencana transisi pemanfaatan bio-feedstock sebagai alternatif bahan baku, untuk mengambil langkah proaktif dalam membatasi emisi karbon dan mengurangi dampak operasional terhadap lingkungan. Dengan menggunakan bahan baku berbasis bio, kami membuka peluang bagi mitra hilir industri kimia untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem industri kimia hijau sekaligus menjadi salah satu jalan untuk mengimplementasikan komitmen keberlanjutan kami.” 

        Selain mendapatkan sertifikasi ISCC untuk produk berbasis bio-nya, komitmen Chandra Asri terhadap keberlanjutan juga turut memberi dampak signifikan terhadap peringkat risiko ESG Perusahaan.

        Dalam satu tahun terakhir, Chandra Asri telah mencetak peningkatan peringkat MSCI dari BB menjadi BBB. Selain itu, Chandra Asri berhasil mempertahankan pencapaian sebagai perusahaan yang memiliki “Risiko Rendah” dari Sustainalytics dengan menurunnya tingkat risiko ESG dari 17,7 menjadi 16,6. Saham Chandra Asri juga bertahan tercatat dalam deretan IDX ESG Leaders yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia. 

        “Upaya Chandra Asri untuk mendapatkan sertifikasi ISCC dan meningkatkan peringkat ESG menegaskan dedikasi kami sebagai mitra bisnis yang menjalankan bisnis dan operasional secara berkelanjutan,” lanjut Phuping.

        Chandra Asri sebelumnya telah menjajaki potensi kemitraan dengan PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) untuk memaksimalkan jejak aset, kompetensi inti, dan teknologi Perusahaan dalam menciptakan rantai pasok hijau baru di pabrik Chandra Asri dan NSI di Cilegon, salah satunya melalui produksi bio-product

        Baca Juga: SCG Gelar ESG Symposium 2023 Thailand, Satukan Langkah Menuju Masyarakat Rendah Karbon Lewat 4 Usulan Ini

        Kemitraan ini akan turut mendukung Program Pemerintah dalam dekarbonisasi serta Strategi Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim Jangka Panjang Indonesia untuk tahun 2050 (Visi Indonesia 2050 LTS-LCCR), dan ambisi Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia, selain juga selaras dengan kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG) Chandra Asri, yaitu “R.E.S.P.O.N.S.I.B.L.E”, yang menjadi strategi keberlanjutan perusahaan dalam mengintegrasikan risiko dan peluang untuk menciptakan praktik bisnis kimia dan solusi infrastruktur yang berkelanjutan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: