Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SKK Migas Berhasil Tambah Cadangan 543,67 MMBOE

        SKK Migas Berhasil Tambah Cadangan 543,67 MMBOE Kredit Foto: Antara/Syaiful Arif
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimis penambahan cadangan migas di tahun 2023 akan melampaui target. 

        Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, keyakinan tersebut didasari atas capaian penambahan cadangan migas sampai triwulan ketiga 2023 yang sudah mencapai 543,6 million barrels of oil equivalent (MMBOE).

        Baca Juga: Bukti Akuntabilitas Pengelolaan Migas, Begini Langkah Kementerian ESDM

        "Sekaligus menunjukkan rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) sudah mencapai 84,6% dari target 100% hingga akhir tahun 2023," ujar Benny dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (18/10/2023). 

        Benny mengatakan, penambahan cadangan sebesar 543,6 MMBOE berasal dari persetujuan 23 pengajuan Plan of Development (POD) dan sejenisnya dengan komitmen investasi yang diperoleh dari persetujuan 23 POD dan sejenisnya mencapai sekitar US$ 9,82 miliar atau setara dengan Rp 147,3 triliun. 

        Secara keseluruhan, pengajuan POD  dan sejenisnya di 2023 mencapai 48 usulan dengan potensi keseluruhan penambahan cadangan migas mencapai sekitar 960 MMBOE. Benny menjelaskan bahwa dari 48 usulan POD dan sejenisnya, sebanyak 6 diantaranya membutuhkan insentif agar ekonomis dengan potensi penambahan cadangan migas mencapai sekitar 366,81 MMBOE. 

        Sedangkan POD dan sejenisnya yang tidak membutuhkan insentif, memiliki potensi penambahan cadangan mencapai sekitar 593,79 MMBOE. 

        Baca Juga: PHE Optimis Menggali Potensi Migas Indonesia Melalui Pertajam Strategi Eksplorasi

        “Kami saat ini sedang mendiskusikan insentif-insentif yang dapat diberikan sehingga lapangan tersebut menjadi ekonomis dan potensi sebesar 366,81 MMBOE dapat di unclock dan diproduksi dimasa yang akan datang. Memperhatikan dukungan Pemerintah untuk industri hulu migas, kami optimis pembahasan insentif tersebut akan mendapatkan hasil yang positif," ujarnya. 

        Lanjutnya, Hingga saat ini, kami memproyeksikan  pencapaian RRR di tahun 2023 bisa mencapai sekitar 149,5%, sehingga di tahun 2023 akan menjadi 6 (enam) tahun berturut-turut RRR capaiannya bisa  diatas 100%. 

        Baca Juga: Surat Rekomendasi Pembelian JBT dan JBKP, Kepala BPH Migas: Jadi Pedoman bagi Seluruh Stakeholder

        "Secara rata-rata dari tahun 2018 hingga 2023 diperkirakan capaian RRR  secara rata-rata adalah sekitar 163%  yang menunjukkan SKK Migas berhasil meningkatkan RRR sekitar 63% lebih tinggi dari target," ucapnya. 

        Dimana, berdasarkan data SKK Migas, pencapaian RRR dalam rentang tahun 2013 sampai 2017 sekitar 64% dengan rincian RRR 2013 sebesar 74%, tahun 2014 sebesar 67%, tahun 2015 sebesar 60%, tahun 2016 sebesar 64% dan 2017 sebesar 55%. 

        Baca Juga: PKT Bongkar Pentingnya Keselamatan Kerja dan Peningkatan Produksi Migas

        Sejak transformasi SKK Migas dilakukan di tahun 2019, maka hingga saat ini capaian RRR diatas 100%. Hal ini menunjukkan transformasi hulu migas yang telah dituangkan dalam Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: