CEO Hijra Bank Ungkapkan Gaya Hidup Anak Muda Islam Pengaruhi Relevansi Produk
Founder dan CEO Group Hijra, Hijra Bank, Dima Djani, berbicara mengenai seberapa berpengaruh demografi generasi muda dalam pembuatan produk keuangan di bank syariah.
Di sesi diskusi dalam acara Konferensi Tech in Asia bertajuk “The rise of digital banking” di Jakarta pada Rabu (18/10/2023), Dima menjelaskan adalah penting untuk memahami kebutuhan nasabah untuk membuat produk perbankan yang fit-market dengan gaya hidup generasi muda Islami.
“(Di) perbankan Islami, saya rasa penting untuk menyematkan fitur aplikasi Islami seperti baca Qur’an, jadwal waktu salat, atau hal-hal yang berkaitan dengan ini. Sehingga bagi kami, mengapa tidak mungkin ini tidak dimasukkan ke [aplikasi Hijra Bank], karena ruang ini, berdasarkan pengalaman dari basis data kami, fitur ini masuk ke aplikasi perbankan kami,” jelas Dima di sesi diskusi tersebut di Jakarta pada Rabu (18/10/2023).
Baca Juga: Airlangga Seloroh soal AI di Perbankan: Bisa Enggak Officer-nya Diganti AI?
Dima juga menyebutkan, komunitas dan edukasi atau literasi keuangan turut berperan dalam ekosistem Hijra Bank. Ia menyebutkan, hal tersebut memudahkan perusahaan untuk menjangkau nasabah-nasabah beserta dengan distribusinya. Bahkan, Dima juga menyebutkan nasabah yang hijrah ke gaya hidup Islami dan pasangan yang baru menikah menjadi nasabah potensial.
“Dan itu terdapat potensi prospek yang menyertainya,” imbuh Dima.
Tidak hanya itu, Hijra Bank juga mengincar pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) syariah. Dima menjelaskan bahwa pihaknya mengambil kesempatan tersebut dengan menyediakan layanan KPR yang prosesnya lebih mudah dan cepat dibanding kompetitor.
Dima menambahkan, pihaknya melihat lanskap perbankan melalui angka persetujuan KPR sebesar 11%, dan pada 6 tahun lalu, angka tersebut naik 16% dari total perusahaan KPR saat ini.
Baca Juga: Punya Modal Jumbo, Industri Perbankan Tahan Banting Hadapi Tren Suku Bunga Tinggi
“Dan ketika kita melihat lanskap perbankan melalui persetujuan KPR dari 11%, 6 tahun yang lalu menjadi sekitar 16% dari total perusahaan KPR yang ada saat ini dan penyedia KPR hampir semuanya berasal dari bank syariah kompetitor yang membutuhkan waktu sangat lama. Jadi kami melihat peluang yang sangat bagus di sini dan menyediakan proses yang mudah dalam pembiayaan untuk rumah,” ujar Dima.
“Pasar keuangan syariah sangat penting untuk menghubungkan kami ke nasabah,” pungkas Dima.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: