Konflik yang terjadi di Gaza, Palestina baru-baru ini menuai simpati banyak pihak, khususnya umat muslim di Indonesia, termasuk Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani).
Kebiadaban Israel yang terus-menerus membombardir masyarakat Palestina, sudah memakan ribuan korban. Bahkan lebih dari 60 persen korban kebrutalan Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Menanggapi hal itu, Rektor Unjani Hikmahanto Juwana mengajak wisudawan beserta orangtua yang hadir, untuk berdoa sejenak bagi warga Palestina, korban kebiadaban Israel.
"Mari kita berdoa sejenak, untuk para korban perang di Gaza, Palestina. Semoga saudara kita disana diberi kekuatan," kata Hikmahanto dalam sambutannya pada pelaksanaan wisuda periode III 2023 di Ballroom Hotel Harris, Festival Citylink, Rabu (25/10/2023)
Sementara itu dalam kegiatan wisuda periode III ini, 2.722 mahasiswa dikukuhkan selama dua hari yakni pada 25-26 Oktober 2023, dengan dibagi dalam empat gelombang.
Rektor Unjani berharap dari upaya yang dilakukan Unjani dapat melahirkan generasi penerus bangsa tangguh dan disiplin, dalam menghadapi persaingan global di masa depan.
"Mempersiapkan generasi agar lebih tangguh menghadapi tantangan hidup. Alhamdulillah, kami mendapat apresiasi dari orangtua, karena sudah membantu mendisiplinkan anaknya," ungkapnya
Adapun, Ketua Pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) Letjen TNI (Purn) Dr Tatang Sulaiman menambahkan, Unjani saat ini tengah berbenah melakukan perbaikan baik sarana maupun prasarana, guna mengakselerasi pendidikan mahasiswa.
Selanjutnya, Unjani menargetkan akan mampu menjadi smart military campus pada 2025 mendatang.
"Unjani ke depan akan terjadi lompatan di segala bidang. Mudah-mudahan di pertengahan 2025 selesai. Baik fisik dan nonfisik. November (2023) kita akan launching Unjani dalam genggaman. Terkait pendidikan, semua bisa diakses oleh mahasiswa dan orangtua," tuturnya.
Selain itu, Unjani juga tengah mengoptimalkan information and communication of technology (ICT) atau teknologi informasi komunikasi, guna menunjang pelaksanaan pendidikan.
Dia juga berharap di manapun mahasiswa Unjani berada, dapat mengikuti kelas tanpa kendala.
Baca Juga: Waspadai Motif Persaingan Usaha Menggunakan Hoaks Konflik Gaza
"ICT sudah 70 persen. Kita akan terus memperluas dan memperbanyak mahasiswa, yang tidak harus kuliah di kampus. Hybrid. Berharap setengah mahasiswa (belajar) lewat daring. Kita ingin jadi smart military campus bertaraf internasional, minimal ASEAN," jelasnya
Mengenai doa untuk Palestina, Tatang menyebut hal tersebut merupakan bagian dari kepedulian Unjani kepada sesama dan diharapkannya konflik yang terjadi dapat segera berakhir.
"Kemanusiaan. Kita peduli dengan sekitar kita. Sesama manusia wajib mendoakan, mudah-mudahan cepat damai,"pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: