Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tiru Ucapan Soekarno, Begini Seruan Ganjar Pranowo di Hari Sumpah Pemuda

        Tiru Ucapan Soekarno, Begini Seruan Ganjar Pranowo di Hari Sumpah Pemuda Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo mengajak pemuda Indonesia untuk melakukan penyegaran dan pembaruan nilai-nilai kehidupan di peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95.

        "Di hari sumpah pemuda rasanya kita harus melakukan reaktualisasi dari sumpah pemuda itu," ujar Ganjar, dilansir pada Senin (30/10).

        Baca Juga: PDIP Sebut Ganjar Sempat Dirayu Partai Lain: Dia Bilang, 'Ndak, Saya Kader PDIP'

        Reaktualisasi ini dapat dilakukan dengan membulatkan komitmen, karena para pemuda merupakan harapan bangsa. Ia pun meniru pernyataan Bung Karno, "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia".

        Menurut dia, Soekarno sangat peduli dengan anak muda. Hal ini terbukti dari banyaknya pemuda Indonesia yang sudah bisa menggoncang dunia.

        "Mereka punya talenta hebat, ilmu pengetahuan, seni, budaya, olahraga, sains, luar biasa lah termasuk ekonomi kreatif," katanya.

        Ganjar menilai saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membangkitkan kembali para pemuda dalam menunjukkan kualitas dan prestasinya.

        Untuk diketahui, Sumpah Pemuda dicetuskan dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

        Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di tiga lokasi, yaitu gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat Nomor 106).

        Baca Juga: Ganjar Pranowo-Mahfud MD Janji Buat Layanan Kesehatan Door to Door untuk Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

        Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka. Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: