Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sate Buntel Pak Haji Bejo Solo: Menjaja Kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2023

        Sate Buntel Pak Haji Bejo Solo: Menjaja Kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2023 Kredit Foto: Lestari Ningsih
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Semerbak aroma asap sate yang terpanggang langsung menggoda indera penciuman sejak memasuki area Festival Jajanan Bango (FJB) 2023 Jakarta, tepatnya di booth kuliner Sate Buntel Pak Haji Bejo Solo.

        Perpaduan antara wangi khas daging panggang dan bumbu kecap membuat lidah dan perut seakan tak sabar untuk segera mencicipi salah satu kuliner khas Solo tersebut.

        Eksis sejak tahun 1971, resep sate kambing legendaris itu diracik langsung oleh sang pendiri, yakni Pak Haji Bejo. Bersama sang istri, Pak Haji Bejo awalnya menjajakan sate buntel dari pintu ke pintu memakai pikulan.

        Bertahun-tahun berjualan keliling, Pak Haji Bejo perlahan memiliki tempat berjualan yang tetap, mulai dari warung di alun-alun hingga restoran di Loji Wetan yang hingga menjadi pusat dari usahanya.

        Baca Juga: Semarak Hajatan Kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2023

        Sate Buntel Pak Haji Bejo terus berkembang sebagai usaha keluarga. Sejak Pak Haji Bejo meninggal dunia, usaha sate buntel ini diteruskan oleh sang istri bersama dengan anak-anak mereka. Kini, usaha Sate Buntel Pak Haji Bejo telah sampai pada generasi ketiga, Fahmy Zulidar adalah salah satu penerus dari keluarga Pak Haji Bejo.

        Sejak muda, ia sudah terlibat langsung sebagai pengelola bisnis sekaligus juru masak. Keterlibatan Fahmy dalam bisnis keluarga ini tidak terlepas dari permintaan sang ibu yang memintanya meneruskan usaha warisan Pak Haji Bejo ini.

        "Saya ini generasi ketiga. Generasi pertama nenek saya (istri Pak Haji Bejo), kedua ibu saya, lalu saya sendiri. Awal terjun ke bisnis ini karena orang tua juga meminta, katanya kalau bukan saya, ya, tidak ada yang bisa meneruskan usaha ini," ungkap Fahmy saat diwawancarai di sela-sela FJB 2023 Jakarta pada Minggu, 29 Oktober 2023.

        Pasang Surut Usaha

        Fahmy bercerita bahwa dalam perjalanannya, usaha Sate Buntel Pak Haji Bejo mengalami pasang surut. Ketika baru merintis, Pak Haji Bejo mulai menjual sate buntel dari satu ekor kambing, itu pun tak selalu habis.

        Dengan kesabaran, pelanggan sate buntel pun mulai ramai. Bahkan, kelezatan Sate Buntel Pak Haji Bejo pun disukai oleh Presiden Soeharto dan Jokowi.

        "Dari awalnya satu ekor kambing, lalu mulai ramai. (Kakek) sampai diundang Pak Soeharto ke Istana Negara, sampai bawa angkring, bawa bakaran, semua komplet dibawa ke Istana Negara. Akhirnya udah jadi langganan dari zaman Pak Soeharto, ini favoritnya," imbuh Fahmy. 

        Popularitas Sate Buntel Pak Haji Bejo yang kian meningkat membuat skala bisnis ikut meluas. Dari satu cabang pusat di Loji Wetan, Sate Buntel Pak Haji Bejo mampu ekspansi dengan membuka lebih dari delapan cabang, termasuk Jakarta.

        Namun, pandemi dan faktor karyawan menjadi hantaman bagi bisnis Sate Buntel Pak Haji Bejo.

        "Jatuh bangun bisnis karena kemarin itu faktor Covid dan yang kedua karena nakalnya karyawan. Itu yang bikin hancurnya bisnis. Ada lima cabang yang sudah tutup karena nakalnya karyawan, tiga di Solo, dua di Jakarta," jelas Fahmy. 

        Ia menyebutkan, beberapa cabang Sate Buntel Pak Haji Bejo yang masih buka berlokasi di Mangkunegaran, Bekonang, Kebakkramat, dan pusatnya di Loji Wetan. Kendati demikian, Fahmy menyampaikan bahwa pihaknya akan terus bangkit dan membuat usaha keluarga ini menjadi lebih besar.

        Fahmy mengatakan, dalam waktu dekat Sate Buntel Pak Haji Bejo akan kembali berekspansi dengan membuka cabang di Bintaro Jakarta Selatan. Ada pula rencana untuk membuka cabang di Yogyakarta dan Surabaya, namun belum dapat dipastikan kapan direalisasikan.

        "Rencananya Insyaallah bulan depan kami akan buka di Bintaro. Ada rencana juga di Yogyakarta dan Surabaya, tetapi belum tahu kapan. Mohon doanya, mudah-mudahan usaha ini lebih besar dari yang sebelum-sebelumnya," sambungnya lagi. 

        Menjaja Rasa di FJB 2023

        Sebagai penerus usaha, Fahmy berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis Sate Buntel Pak Haji Bejo. Ia berambisi untuk membuat warisan kuliner Nusantara ini dikenal lebih luas, namun dengan cita rasa yang otentik dan khas sejak dahulu.

        Oleh karena itu, Fahmy senantiasa memastikan kualitas bahan yang digunakan, mulai dari daging kambing hingga bumbu-bumbu yang ia pakai. Ia bahkan berani menjamin, sate buntel yang ia jajakan tidak memiliki bau prengus sebagaimana yang melekat pada daging kambing. Hal itu karena proses penyembelihan yang baik dan sesuai syariat, serta penggunaan bumbu yang tepat.

        "Saya berani garansi, sate buntel Solo dari Pak Haji Bejo ini tidak ada yang namanya bau kambing, bau prengus karena cara menyembelihnya benar dan sesuai syariat," tegas Fahmy.

        Selain dari penyembelihan, Fahmy juga memperhatikan penggunaan bumbu, mulai dari rempah hingga kecap yang berkualitas. Ia mengatakan, Sate Buntel Pak Haji Bejo memiliki bumbu rahasia dan kualitas Kecap Bango melengkapi kelezatan bumbu tersebut.

        "Kami ada bumbu rahasia untuk ciri khas tersendiri itu ada dan kesan untuk Kecap Bango ini luar biasa, apalagi ada event FJB ini," tambahnya.

        Fahmy bercerita, tahun ini merupakan pertama kalinya Sate Buntel Pak Haji Bejo bergabung di event Festival Jajanan Bango (FJB) 2023 Jakarta pada 27-29 Oktober 2023. Ia mendatangkan langsung daging kambing dan semua bumbu dari Solo untuk dijajakan kepada pengunjung di Jakarta.

        "Saya baru ikut event FJB sekali ini, tetapi alhamdulillah antusiasnya luar biasa sampai mohon maaf saya banyak menolak pembeli karena stoknya habis," lanjutnya.

        Fahmy menyebut, pelaksanaan FJB 2023 di Jakarta membuat omzet Sate Buntel Pak Haji Bejo meningkat. Selama tiga hari pelaksanaan FJB, Fahmy mengaku telah menjual lebih dari 1.000 piring. Untuk diketahui, satu porsi Sate Buntel Pak Haji Bejo di FJB 2023 ini dibanderol seharga Rp50.000.

        "Kami tidak mencari untung besar, yang penting itu supaya orang bisa ngerasain dulu sate dari Solo seperti ini, rasanya sate yang punya Pak Bejo seperti ini dan nanti bisa balik lagi," ungkap Fahmy dengan yakin.

        Dalam kesempatan wawancara itu pula, Fahmy menyampaikan apresiasi bagi Bango yang telah menyelenggarakan FJB 2023. Sejak awal dihubungi oleh panitia, jelas Fahmy, ia sudah antusias dan terbukti tidak ada hal yang mengecewakan dari pelaksanaan event tahunan ini.

        "Alhamdulillah bersyukur banget dengan adanya FJB ini. Baru ada tawaran beberapa bulan lalu, saya memutuskan ikut dan alhamdulillah tidak mengecewakan. Bagi saya acaranya sangat-sangat berhasil, meriah," kesannya. 

        Ia pun berharap Sate Buntel Pak Haji Bejo dapat kembali berpartisipasi di FJB tahun-tahun berikutnya.

        "Mudah-mudahan FJB tahun depan bisa lebih maju lagi. Untuk Bango, semoga bisa tambah sukses, tambah jaya. Semua kru dan yang bersangkutan sama Bango semoga diberi umur panjang, sehat, dan barokah, bisa meningkatkan UMKM. Insyaallah tahun depan bisa ikut lagi," ungkap Fahmy dalam menutup sesi wawancara ini.

        Baca Juga: 95 Tahun Kecap Bango Jadi Andalan Masakan Keluarga dan Jaga Warisan Kuliner Nusantara

        Untuk diketahui, dalam FJB 2023 di Jakarta ini, Bango mengajak hingga 100 penjaja kuliner Nusantara untuk ikut berpartisipasi. Berbagai makanan dan minuman legendaris khas Indonesia dari Sabang sampai Merauke hadir memanjakan para pecinta kuliner Tanah Air.

        Direktur Nutrition Unilever Indonesia, Amaryllis Esti Wijono, menyampaikan bahwa salah satu tujuan pelaksanaan FJB ini adalah untuk melestarikan kuliner Indonesia sekaligus memberi edukasi kepada generasi muda mengenai ragam cita rasa Nusantara. Melalui FJB, Lilis berharap makanan asli Indonesia, khususnya yang berbasis kecap dapat terus dilestarikan hingga lintas generasi.

        “FJB adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat setiap tahunnya. Sejak tahun 2005 kami konsisten melaksanakan FJB dan menghadirkan selera Nusantara dari Sabang sampai Merauke bersama dengan berbagai partner, terutama pemerintah dan UMKM,” jelas Lilis.

        Penulis: Lestari Ningsih

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: