Anies Baswedan Pamer Pencapaian Memimpin Jakarta saat Berada di Kandang Gibran bin Jokowi
Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan orasi di acara yang diselenggarakan Aliansi Masyarakat Madani di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada Sabtu 4 November 2023.
Saat menyampaikan orasi, Anies menyinggung soal ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, ketimpangan antara kota-kota besar dan kota yang dianggap kecil benar terjadi di Indonesia.
“Solo, Semarang, Jogja, Bandung, Jakarta mungkin setara pergerakan perekonomiannya, begitu kita keluar dari kota besar, keluar dari Pulau Jawa apalagi daerah yang jauh jaraknya dari Jawa maka kita akan menemukan ketimpangan luar biasa,” jelas Anies sebagaimana video yang ia upload di kanal Youtube pribadinya, dikutip Selasa (7/11/23).
Anies menegaskan masalah ketimpangan harus diselesaikan dengan memberikan solusi yang menguntungkan bersama.
Menurutnya, Indonesia berdiri bukan untuk membesarkan satu wilayah saja dan membiarkan wilayah lainnya kecil.
“Republik ini tidak didirikan untuk sekelompok orang dan sebagian wilayah, republik ini didirikan untuk semua dan di mana saja,” jelasnya.
Anies pun membeberkan contoh pencapaiannya mengatasi masalah ketimpangan selama bertugas di DKI Jakarta.
Menurutnya, saat awal bertugas di DKI 1, diketahui Jakarta satu-satunya kota besar di dunia yang bagian dari kotanya itu kepulauan, 5 kota adminstratif, satu kabupaten adminstratif kepulauan, 111 pulau dengan 11 pulau berpenduduk. Dengan kondisi demikian menurut Anies terjadi sejumlah masalah ketimpangan di wilayah Jakarta.
“Sulit air bersih, kebutuhan pokok mahal, bahkan ketika ada yang sakit sulit dibawa ke rumah sakit, tempat yang sangat timpang,” ungkapnya.
“Alhamdulillah kini kondisi kepulauan setara dengan kondisi daratan di Jakarta, bahkan kalau kepluan hari ini kalau buka air kran sudah bisa diminum, kenapa? karena teknologi canggih. Semua fasilitas pasar, kesehatan, pendidikan,” tambahnya.
Baca Juga: Jokowi Rem Investor Asing Masuk IKN Klaim karena Banjir Peminat, PKS: Tidak Jelas Apa yang Direm
Menurut Anies, Indonesia butuh kesetaraan dari berbagai aspek salah satunya soal hukum yang menurutnya terkesan tajam ke lawan tumpul ke kawan.
Ketidakpastian hukum yang sarat akan kepentingan juga menurut Anies merusak tatanan kehidupan di masyarakat.
“Hari ini kita sering menemukan No viral No perhatian, bila menyangkut yang kecil maka mendam kalau yang besar muncul. Kalau menyangkut lawan maka tajam kalau menyangkut kawan tumpul,” katanya.
“Perubahan artinya kita mengembalikan itu semua, mengembalikan agar proses hukum (berjalan baik),” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: