Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei Polmatrix: Kepuasan Rakyat Tinggi, Dinamika Pilpres Masih Bisa Dipengaruhi Jokowi

        Survei Polmatrix: Kepuasan Rakyat Tinggi, Dinamika Pilpres Masih Bisa Dipengaruhi Jokowi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hasil Survei Polmatrix Indonesia menunjukkan masyarakat sangatlah puas dengan kinerja dari Pemerintahan Jokowi. 81,8 persen publik merasa puas, di antaranya 8,9 persen merasa sangat puas.

        Hanya 16,7 persen yang menyatakan tidak puas terhadap kepemimpinan Jokowi, di mana sebanyak 1,0 persen saja yang merasa sangat tidak puas. Sisanya 1,5 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo-Mahfud MD VS Prabowo Subianto-Gibran bin Jokowi, Siapa yang Menang? Begini Kata Survei!

        Jika ditarik mundur ke belakang, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi bergerak di atas 75 persen sejak awal tahun. Angkanya terus menanjak naik, hingga menembus kisaran 80 persen sejak bulan Mei 2023.

        Pergerakan naiknya kepuasan sejalan dengan makin kencangnya langkah cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres. Puncaknya, terjadi ketegangan antara Jokowi dengan elite PDIP di seputar ketua umum Megawati yang mengkritik keras majunya putera sulung Jokowi ke arena Pilpres.

        Beberapa waktu menjelang dibukanya pendaftaran capres-cawapres ke KPU, keluar putusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan capres atau cawapres berusia kurang dari 40 tahun, asalkan pernah menjadi kepala daerah yang dipilih melalui pilkada langsung.

        Putusan MK itu sontak dituding sebagai siasat keluarga Jokowi demi memuluskan langkah Gibran menjadi cawapres, mendampingi Prabowo Subianto. Sudah menjadi rahasia umum, Jokowi tampak mengarahkan dukungan kepada mantan rival yang beralih menjadi sekutu.

        Kehebohan publik soal politik dinasti oleh presiden yang sedang berkuasa telah diselesaikan melalui putusan Majelis Kehormatan (MKMK). Sanksi pelanggaran etik dijatuhkan kepada para hakim konstitusi, tak terkecuali ketua MK Anwar Usman yang tidak lain adalah ipar Jokowi.

        MKMK tidak berwenang membatalkan putusan MK, sehingga pasangan Prabowo-Gibran dinyatakan memenuhi syarat. KPU sendiri telah menetapkan Prabowo-Gibran menjadi salah satu dari tiga pasang capres-cawapres yang bakal berlaga.

        Baca Juga: Angkanya Mengejutkan! Ganjar Pranowo Alami Penurunan Dukungan dari Pemilih Jokowi di 2019

        Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi dan fakta bahwa putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, turut maju dalam kontestasi memberikan peluang keterpilihan yang lebih kuat dibandingkan capres-cawapres yang lain.

        “Kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi mencapai 81,8 persen menjadikan faktor Jokowi sangat berpengaruh dalam dinamika Pilpres,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Rabu (15/11). 

        Menurut Dendik, secara resmi Jokowi menyatakan bersikap netral dan tidak melakukan perlawanan terbuka terhadap elite PDIP. “Tetapi Jokowi tidak secara tegas mendukung Ganjar Pranowo yang diusung koalisi PDIP sudah menunjukkan ke mana arah Jokowi,” lanjut Dendik.

        Baca Juga: Dampingi Jokowi, HIPMI Jabar Buka Peluang Investasi dari AS!

        Jika dicermati, Jokowi-lah yang sejak awal mendorong Ganjar agar dipilih sebagai capres oleh PDIP, ketika sebagian besar elite partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu masih enggan dan ragu-ragu.

        “Jokowi ingin menduetkan Prabowo dan Ganjar dalam satu paket kepemimpinan nasional pasca-2024 untuk menjamin keberlanjutan program-program strategis pembangunan,” jelas Dendik.

        Nyatanya, PDIP mengambil jalan berbeda, dengan orientasi untuk memperpanjang dominasi kekuasaan yang diraih selama dua pemilu berturut-turut. “Ganjar lebih menunjukkan loyalitas terhadap PDIP alih-alih Jokowi yang telah mengorbitkannya,” tandas Dendik.

        Sikap Ganjar yang menolak kehadiran timnas Israel pada gelaran Piala Dunia U20 serta-merta membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah. “Langkah Jokowi memperbesar dukungan terhadap Prabowo makin membangkitkan antipati elite PDIP,” ujar Dendik.

        PDIP akhirnya mengusung Ganjar didampingi Menko Polhukam Mahfud MD setelah keluar putusan MK yang melempangkan jalan bagi Gibran. “Jokowi dan PDIP yang menjadi dua kekuatan politik yang menopang kekuasaan sejak 2014 kini bersimpang jalan,” tegas Dendik.

        Di kubu perubahan, masuknya Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan diikuti dengan keluarnya Demokrat makin mencairkan wacana antitesis tersebut. “Dua partai pemerintah, Nasdem dan PKB, kini lebih dominan daripada oposisi (PKS),” pungkas Dendik.

        Baca Juga: Soal Dekatnya Jokowi dan Agus Subiyanto, Wapres: Semua Dekat Sebenarnya...

        Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 1-7 November 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: