Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghadiri acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Az Zikra Bogor pada Sabtu (18/11/23). Dalam sambutannya, Anies menawarkan visi satu kemakmuran dan keadilan.
Hal ini menurutnya merupakan pelengkap dari sejarah panjang Indonesia sampai berdiri saat ini yakni Satu bangsa, satu negara, satu kesatuan, satu tanah-air.
Menurut Anies, syarat sebuah negara bersatu adalah kemakmuran dan keadilan harus betul-betul dirasakan oleh rakyat Indonesia.
“Kami berdua membawa visi yang berikutnya, Indonesia harus satu kemakmuran. Karena kalau kita tidak satu kemakmuran akan terjadi ketimpangan luar biasa. Yang buat negara bersatu atau tidak apabila kita merasakan satu kemakmuran dan keadilan,” jelasnya Anies dalam sambutannya dilihat live di kanal Youtube Islamic Brotherhood TV, Minggu (18/11/23).
Baca Juga: Kiai Top Dukung Anies Baswedan, Begini Pengakuan Kakak Kandung Gus Baha
Bukannya tanpa alasan, Anies menilai ketimpangan Indonesia benar adanya. Sebagai contoh ia menyinggung indeks pembangunan manusia antara Jawa-Sumatera dengan daerah lainnya yang menurutnya tak merata.
“Jawa-Sumatera putih, sisanya kuning, Indeks pembangunan manusia di Jawa dan Sumatera tahun 2013 adalah 69. Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dll indeksnya 69 pada 2023 artinya mereka tertinggal 10 tahun dari Jawa dan Sumatera, jedanya selisihnya 10 tahun,” jelas Anies.
Karenanya menurut Anies, pembangunan yang selama ini berlangsung seharusnya tidak hanya berfokus pada infrastruktur.
Lebih dari itu, Anies menegaskan pembangunan manusia harus digalakkan demi mewujudkan pemerataan dan memberantas ketimpangan.
“Pembangunan adalah membangun manusianya bukan membangun jalannya, bukan sekadar barang yang bisa difoto, pembangunan ujungnya adalah membuat manusia yang berakhlak al karimah membangun manusia kompeten yang bisa mandiri dan sejahtera, pembangunan adalah soal manusia bukan tentang infrastruktur, itulah pembangunan, ini yang kan jadi perhatian kami,” jelasnya.
Ijtima Ulama Rekomendasikan Anies-Muhaimin
Sementara itu pada malam di hari yang sama, keputusan Ijtima Ulama diumumkan yang mana merekomendasikan paslon Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
"Capres yang direkomendasikan adalah Pak Anies Baswedan dan Pak Muhaimin Iskandar," kata Aziz Yanuar Anggota Steering Committee (SC) Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Ijtima Ulama 2023 Muhyidin Junaidi menyampaikan saat ini di Indonesia terjadi fenomena sumber daya alam yang sangat kaya hanya dinikmati segelintir orang saja. Karenanya Muhyidin berharap ke depannya presiden baru bakal bisa mengubah kondisi yang ada saat ini untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Baca Juga: Anies Baswedan Akui Sulit Indonesia Bisa Selesaikan Konflik Israel-Palestina: Jauh Sekali!
“Sumber daya alam tersebut sampai saat ini hanya baru dinikmati oleh segelintir anak-anak bangsa, segelintir penguasa, segelintir orang kaya. Oleh karena itu mudah-mudahan ke depan dengan presiden yang baru kekayaan ini akan dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia,’ ungkap Muhyidin dalam sambutannya dilihat live di kanal Youtube Islamic Brotherhood TV, Minggu (18/11/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: