- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Telah Belanjakan Dana US$95,7 Juta Hingga Kuartal III, Adaro Minerals Sebut untuk Bangun Smelter
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengungkapkan bahwa perseroan telah mengeluarkan dana belanja modal senilai US$95,7 juta hingga kuartal III 2023.
Presiden Direktur ADMR, Christian Ariano Rachmat, mengungkapkan dana tersebut dialokasikan perseroan untuk konstruksi smelter aluminium oleh anak usaha perseroan PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) yang telah dimulai dan proyek-proyek infrastruktur di PT Maruwai Coal yang terus berlanjut.
“Lebih lanjut, konstruksi smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya terus menunjukkan kemajuan yang baik. Proyek ini diharapkan akan rampung pada Q3 2025, yang merupakan peristiwa penting dalam upaya kami untuk mendukung inisiatif hilirisasi Indonesia di kawasan industri hijau di Kaltara,” ucap Christian, dalam acara Pubex Live 2023 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, Senin (27/11/2023).
Baca Juga: Adaro Minerals Telah Habiskan Dana IPO Sebesar Rp660,70 Miliar, untuk Apa Saja?
Christian menjelaskan bahwa KAI telah memilih seluruh kontraktor utama untuk konstruksi dan instalasi smelter. KAI juga telah merampungkan pembukaan lahan untuk mess permanen, pemecah gelombang untuk jeti (coastal jetty breakwater), maupun konstruksi fasilitas pendukung, pekerjaan tanah (earthworks), dan konstruksi jeti sementara, serta terus melaksanakan konstruksi fasilitas infrastruktur lainnya.
“KAI telah menunjuk seluruh kontraktor utama untuk konstruksi dan instalasi smelter aluminium. Selanjutnya, pada 4Q23 KAI akan melanjutkan pekerjaan untuk meningkatkan kondisi tanah dan perataan lahan di area smelter aluminium, serta melanjutkan pengerukan, konstruksi kargo berat, kargo universal, dan berthing trestle untuk area jeti,” jelasnya.
Adapun, pendapatan usaha ADMR pada kuartal III 2023 naik 8% menjadi US$720,6 juta karena kenaikan 38% pada volume penjualan yang diofset dengan penurunan 21% pada harga jual rata-rata (ASP). Produk batu bara metalurgi ADMR yang berkualitas tinggi dijual ke berbagai produsen baja di Jepang, China, India, Indonesia, dan Korea Selatan.
Baca Juga: PTBA Bakal Genjot Produksi dan Penjualan Batu Bara Guna Genjot Kinerja
Volume produksi ADMR pada 9M23 naik 55% menjadi 3,98 juta ton, berkat ketersediaan alat berat dan kinerja kontraktor yang baik. ADMR mencatat volume pengupasan lapisan penutup sebesar 13,81 juta bcm, atau naik 128% dari kuartal III 2022, sehingga nisbah kupas kuartal III 2023 tercatat 3,47 kali.
Namun, beban pokok pendapatan naik 33% menjadi US$341,0 juta terutama karena kenaikan volume produksi. Royalti kepada Pemerintah naik 2% menjadi US$121,2 juta, biaya penambangan naik 95% menjadi US$83,4 juta, biaya pengolahan batu bara naik 51% menjadi US$50,2 juta, dan biaya pengiriman dan penanganan naik 38% menjadi $82,1 juta. Konsumsi bahan bakar pada kuartal III 2023 naik 49%, sementara biaya bahan bakar per liter tetap stabil secara y-o-y. Biaya kas batu bara per ton pada kuartal III 2023 naik 13%.
Sehingga, beban usaha pada kuartal III 2023 naik 83% menjadi US$48,4 juta karena kenaikan signifikan pada penyisihan untuk biaya pemerintah. Biaya penjualan dan pemasaran pada kuartal III 2023 naik 55% menjadi US$8,2 juta seiring kenaikan volume penjualan. Biaya karyawan juga naik 86% menjadi US$5,7 juta karena peningkatan jumlah karyawan untuk menunjang ekspansi.
Alhasil, laba inti perusahaan turun 11% dari US$291 ribu menjadi US$258 ribu di kuartal III 2023. Pasalnya, laba usaha juga anjlok 14% menjadi US$333 ribu dari US$387 ribu diperiode yang sama tahun sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: