Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Awas Hoaks Selama Pilpres, Wapres: Bangsa Kita Mudah Terbelah...

        Awas Hoaks Selama Pilpres, Wapres: Bangsa Kita Mudah Terbelah... Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemilihan umum (pemilu) yang semakin dekat membuat Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang berada di Sarawak, Malaysia dan sekitarnya untuk dapat waspada terhadap informasi yang tidak benar. Hal ini disampaikannya, saat melakukan dialog dengan masyarakat Indonesia yang ada di Sarawak, Malaysia dan sekitarnya, bertempat di Ballroom Hotel Pullman Kuching, Sarawak, Malaysia, Rabu (29/11/2023).

        “Soal pemilu ini yang sebentar lagi, hari-hari ini sudah mulai kampanye. Pesan saya, hati-hati terhadap informasi-informasi yang menyesatkan, banyak hoaks dan informasi-informasi yang tidak benar,” ujar Wapres dikutip dalam keterangan pers, Jumat (1/12/2023).

        Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Pemilu Itu Harus Ada Perbedaan

        Lebih lanjut, Wapres menekankan agar masyarakat tidak menelan mentah informasi yang berpotensi diterima, baik dari media sosial maupun pesan berantai yang diterima di gawai pribadi.

        “Jangan mudah menerima semua berita,” tegas Wapres.

        Selanjutnya, Wapres juga menyebutkan bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dalam sebuah penyelenggaraan pemilihan umum, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat menerima keberagaman dalam menentukan pilihan.

        “Dan namanya pemilihan, pemilu itu harus ada perbedaan. Perbedaan itu niscaya, jadi kalau berbeda pilihan itu tidak masalah. Karena memang pemilu itu untuk memilih yang disukai,” jelas Wapres.

        Baca Juga: Survei Y-Publica: Kepuasan Tinggi, Pilpres Berpotensi Dipengaruhi Suara Jokowi

        Pada kesempatan yang sama, Wapres menekankan prinsip agar masyarakat dapat menyaring informasi terlebih dahulu sebelum disebarluaskan, serta menerapkan konsep tabayyun atau melakukan pengecekan informasi agar informasi yang disampaikan teruji validitasnya.

        “Bangsa kita mudah terbelah kalau terprovokasi. Kita harus saring sebelum sharing. Kalau di agama itu diajarkan supaya tabayyun, cek, teliti dulu layak atau tidak. Sebab kalau tidak, tahu-tahu sharing padahal bohong, nanti akan menyesal karena menuduh pihak lain dengan tidak benar. Itu perintah Al-Qur’an seperti itu,” tuturnya.

        Baca Juga: Pilpres, Digitalisasi dan Ikhtiar Memberdayakan Influencer Lokal

        Adapun pernyataan dari Wapres tersebut menanggapi salah satu perwakilan masyarakat Indonesia saat sesi dialog yang menanyakan solusi agar masyarakat dapat mengetahui kebenaran dari sebuah informasi.

        “Kami sebagai penerima berita, pembaca, kalau menurut kami oke, kami sharing. Tapi, untuk mengetahui kebenaran atau tidak, terkadang kami tidak tahu harus di mana mencari kebenaran berita,” ujarnya.

        Baca Juga: Cuma Merusak, Anies Baswedan Klaim Tak Pernah pakai Buzzer

        Turut hadir pada kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, Konsul Jenderal RI di Kuching Raden Sigit Witjaksono, jajaran perwakilan pengurus organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan, serta masyarakat Indonesia di wilayah KJRI Kuching Sarawak, Malaysia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: