Anies Baswedan Tolak Opsi Keluarkan Siswa Tawuran dari Sekolah, Bakal Gandeng Psikolog dan Ahli Parenting Sebagai Solusi
Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan akan gandeng Psikolog dan ahli parenting untuk mengatasi masalah tawuran siswa dan anak muda.
Hal ini Anies sampaikan di acara ‘Desak Anies’ Kota Medan pada Minggu (3/12/23) untuk merespons soal angka kekerasan yang dilakukan remaja dan anak muda.
Alih-alih dikeluarkan dari sekolah, Anies meminta agar siswa yang terlibat kekerasan seperti tawuran untuk diberi bimbingan lebih lanjut. Anies menilai mengeluarkan anak dari sekolah justru membuat masalah baru ke depannya.
“Bahkan kami menganggap kalau ada anak-anak terlibat begini tidak boleh memberhentikan, tidak boleh anak dikeluarkan dari sekolah, anak ini perlu pendidikan kok malah dikeluarkan, justru dia harus ditambah pendidikan dan bimbingannya bukan malah dikeluarkan,” jelasnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Nggak Setuju Siswa Tawuran Dikeluarkan dari Sekolah
“Dari unit-unit dilakukan pembinaan libatkan psikolog dan ahli parenting untuk mendampingi anak, orang tua, dan gurunya, dan ini bisa dikerjakan karena pernah dilakukan di tempat lain,” tegasnya.
Menurut Anies, selama ini penyelesaian masalah kekerasan yang dilakukan anak termasuk siswa melalui dua pendekatan ekstrem.
“Kita ini sering kali dua ekstrem pertama dipolisikan dan kedua dibiarkan damai begitu saja tidak diselesaikan,” ungkapnya.
Sebagai solusi jalan tengah di mana hak anak untuk masa depan yang lebih baik didapatkan serta untuk memberi efek jera agar aksi kekerasan tak lagi dilakukan siswa atau anak muda, Anies mengatakan perlunya ada unit khusus di pendidikan yang selama ini menurutnya belum ada.
Anies menilai 2 tindakan ekstrem yang saat ini diterapkan tidak akan memberi solusi untuk siswa sehingga butuh pendekatan baru.
Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...
“Karenanya tak ada di dalam dinas pendidikan dan sekolah, penanganan kekerasan remaja siswa di sekolah, adanya Cuma bimbingan konseling. Menurut kami ini harus dianggap masalah pendidikan, dibuat unit khusus dalam menangani ini sehingga ada bimbingan pada anak-anak yang terlibat dalam kekerasan,” jelasnya.
“Karena solusinya itu bukan semata proses hukum. Kalau proses hukum akhirnya dia masuk dalam lingkaran setan yang ujungnya jadi anak bermasalah lagi, kalau didiamkan begitu saja tidak menyelesaikan masalah juga,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: